Kupang, Vox NTT- Pesta Paduan Suara Nasrani (Pesparani) yang rencananya diadakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi ditunda oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
“Rencana semula, Pesparani Nasional itu diselengarakan di Kupang, karena pandemi Covid-19 akan lomba paduan suara akan digelar secara virtual,” jelas Karo Humas dan Protokol Provinsi NTT, Marius Jelamu di Kantor Gubernur NTT, Rabu (04/11/2020).
Jelamu pun meminta masyarakat NTT untuk memilih dengan cara like dan nonton video siaran virtual yang sedang berlangsung di seluruh Indonesia.
“Kita harapkan karena tahun ini kita sebagai tuan rumah, namun terkendala Covid-19 seluruh masyarakat dari berbagai agama dan suku turut berpartisipasi memenangkan utusan NTT,” kata Jelamu.
Sementara, Ketua LKP3 Daerah Provinsi NTT Frans Salem mengatakan, semestinya hari ini baru menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Persparani Nasional di Kota Kupang.
Karena pandemi Covid-19 belum selesai, kata dia, maka ditunda ke tahun 2021. Untuk memotivasi umat agar terus bernyanyi memuliakan Tuhan, maka LP3K Nasional, menginisiasi sebuah kegiatan yang disebut LP3K Nasional coert Vitual.
“Itu adalah vestifal paduan suara secara virtual dan diikuti oleh seluruh Indonesia,” jelas Frans.
Menurutnya, dalam perjalanan ternyata hanya ada 27 provinsi yang bisa siap. Frans mengaku sangat berat memang untuk mengikuti Pesparani karena masing-masing orang merekam dirinya untuk bernyanyi lalu diedit gabung menjadi satu.
“Tapi kita bersyukur NTT terus memegang semangat yang disampaikan Bapak Gubernur NTT maupun Bapak Uskup. Persoalan kita bukan untuk tampilnya tetapi pembinaan untuk bernyanyi. Karena itu semula kita berpikir bahwa NTT ikut hanya ambil peserta dari Kota Kupang, menyanyi lalu kemudian direkam. Tapi kemudian kita malah memilih mengambil dari sebanyak 7 keuskupan di NTT. Satu keuskupan diwakili oleh satu kabupaten,” katanya.
Perwakilian itu, demikian Frans, yakni Keuskupan Agung Kupang diwakili oleh Kota Kupang, Keuskupan Atambua diwakili oleh Kabupaten TTU, Keuskupan Waitabula diwakili oleh Kabupaten SBD, Keuskupan Larantuka diwakili oleh Kabupaten Flores Timur, Keuskupan Maumere diwakili oleh Kabupaten Lembata, Keuskupan Ende diwakili oleh Kabupaten Nagekeo dan Keuskupan Ruteng diwakili oleh Kabupaten Manggarai Barat.
Menurutnya, NTT sudah mengirim dua lagu. Keduanya, yakni lagu rohani dan lagu daerah.
Sesuai dengan petunjuk panitia nasional, ada sambutan Uskup untuk mengantar lagu rohani dan sambutan pengantar Gubernur untuk lagu daerah.
Frans mengaku sudah mengirim ke nasional dan sudah ditayangkan sejak 29 Oktober lalu. Penilaiannya ditinjau dari aspek language dan dewan juri. Ada juga satu poin penilaian yakni berdasarkan like/suka terbanyak.
Karena itu, Frans mengajak seluruh warga NTT untuk tidak saja menonton tetapi juga turut menyukai/like.
“Kasih jempol Anda untuk mendukung kontingen NTT. Mudah-mudahan bisa memenangkan perlombaan ini,” pinta Frans.
“Bagi masyarakat NTT, silakan menonton dan memberika dukungan dengan cara suka/like pada chanel youtube Pesparani Katolik,” imbuhnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba