Labuan Bajo, Vox NTT-Selama kurang lebih 4 bulan terakhir calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat, Edi Endi dan Yulianus Weng (Edi-Weng) gencar menyerap aspirasi dan sosialisasi ke akar rumput.
Dari berbagai pertemuan dengan masyarakat, mereka mendapatkan berbagai masalah pembangunan khususnya terkait dengan topik kesehatan.
“Selama ini warga di Mabar kesulitan dalam akses pelayanan kesehatan di RS karena fasiltas RSUD yang kurang lengkap dan biaya yang mahal untuk berobat ke RS Swasta,” kata dr. Weng dalam siaran pers yang diterima VoxNtt.com, Senin (9/11/2020).
Selain itu, jumlah dokter spesialis yang terbatas menyebabkan banyak warga Mabar mencari rumah sakit alternatif ke Bali, Jawa, dan Jakarta.
“Penderita penyakit Jantung, Ginjal, Kanker, Tumor dan lainnya harus berobat keluar daerah dan merogoh kocek yang tidak sedikit.
Di lain sisi, banyak juga warga Mabar yang karena tidak mampu secara finansial karena mahalnya biaya pengobatan dan transportasi, keluar daerah harus pasrah dengan kondisi penyakit yang dideritanya,” tutur dr. Weng.
Melihat masalah tersebut, paket Edi Weng, merancang dua program yang akan ditingkatkan jika terpilih jadi bupati dan wakil bupati Mabar. Pertama, membangun pelayanan yang unggul serta tepat sasaran. Kedua, pembangunan infrastruktur kesehatan.
Dijelaskan dr. Weng, pelayanan kesehatan bisa dengan program ambulans gratis, pengobatan gratis, dan dokter masuk desa. Edi-Weng juga akan meningkatkan pelayanan semua balai kesehatan, seperti puskemas dengan menyediakan tempat rawat nginap di puskemas yang belum menyediakan fasilitas.
“Satu dokter satu desa akan membantu peningkatan pelayanan kesehatan masayarakat di Mabar,” pungkasnya.
Sementara Edi Endi, berjanji akan membangun RS rujukan bertaraf internasional. Sebagai wilayah superpremium, lanjut Edi, Mabar harus memiliki RS rujukan bertaraf internasional.
“Edi Weng akan mewujudkan program ini dalam 1 tahun pertama masa kerja. Masyarakat mabar tidak akan lagi berobat keluar daerah dan merogoh kocek yang besar untuk berobat. Masyarakat miskin dan tidak mampu akan diberikan pelayanan dengan mendapat insentif dari pemda,” katanya.
Selain itu, paket Edi-Weng juga akan memberikan beasiswa kepada tenaga kesehatan untuk mengambil dokter spesialis dan nurse dengan memanfaatkan APBD. (VoN).