Kupang, VoxNtt.com-Dinas Kesehatan Manggarai Timur tidak boleh tunduk dengan kepentingan Salesius Medi, anggota DPRD setempat yang diduga menggunakan jabatannya untuk memindah-tugaskan Cristina Carvallo, perawat di Puskesmas Borong.
Demikian disampaikan Ferdy Hasiman, pengamat politik sekaligus tokoh muda Manggarai Timur kepada VoxNtt.com, Jumat (04/12/2020).
Kepindahan Cristin merupakan buntut dari percekcokan bersama Medi pada tanggal 6 November 2020 lalu. Sebagaimana diberitakan media-media lokal, saat itu seorang pasien bernama Mateus Mundur (58) asal Peot, dirawat di Puskesmas Borong akibat kecelakaan lalu lintas.
Saat proses anamnesa berjalan, Cristin yang sedang bertugas merasa sumpek dan panas lantaran banyak keluarga pasien yang berdiri di samping tempat tidur. Ia pun meminta pihak keluarga agar nanti waktu menjaga pasien cukup 2 atau 3 orang yang berada di dalam ruangan.
Namun permintaan tersebut tidak mendapat respon baik dari Salesius Medi. Anggota DPRD dari PDIP ini bahkan melontarkan kata-kata kasar ke Cristin.
Tak sampai di situ, Medi juga melaporkan ketidakpuasannya kepada pihak Dinas Kesehatan serta mengadukan Cristin ke Polres Manggarai Timur. Cristin juga terancam dipindahkan ke Kisol atau Waelengga akibat masalah tersebut.
Menanggapi kasus tersebut, Ferdy mendesak Dinas Kesehatan agar mengambil keputusan yang bijak dan adil.
“Jangan sampai perawat menjadi korban hanya karena kesombongan Medi,” tegasnya.
“Jika, Dinkes Matim tunduk kepada kepentingan seseorang, maka pemerintah Manggarai Timur sebenarnya sedang merendahkan martabat pemerintah di mata publik. Apalagi dari berbagai media kita melihat perawat Cristin sudah benar menerapkan protokol kesehatan. Memangnya pasien cepat sembuh jika keluarga menumpuk dalam ruangan? Harusnya Medi paham justru hal itu menghambat proses pengobatan pasien” jelasnya.
Ferdy juga meminta Medi untuk tidak menggunakan jabatannya sebagai alat pemuas kepentingan diri. Jabatan yang mulia, kata Ferdy, justru ketika Medi berani menyuarakan kepentingan bersama atau bonum commune.
“Kasus ini menegaskan Medi sedang merendahkan martabat jabatannya sebagai anggota DPRD Matim,” katanya.
Ferdy juga meminta Bupati Matim, Agas Andreas untuk tampil bersuara terkait kasus ini. Bupati, katanya, tidak boleh diam apalagi bersembunyi ketika ASN diperlakukan tidak adil oleh oknum DPRD. (VoN).