Ruteng, Vox NTT- Beragam cara untuk merayakan Hari Pers Nasional (HPN).
Momen yang kerap dijalankan pada tanggal 9 Februari setiap tahunnya ini tentu menjadi satu hal yang bisa dibilang spesial bagi para pekerja media massa.
Karena momen spesial, maka tidak heran para wartawan yang bekerja di Kabupaten Manggarai juga ikut merayakan HPN 2021 dengan beragam kegiatan. Salah satu yang dilakukan puluhan pekerja media massa yang tergabung dalam Forum Jurnalis Manggarai ini ialah berbagi kasih.
Forum Jurnalis Manggarai berbagi kasih berupa menyumbangkan sembako kepada mantan wartawan Aleks Aman di Cancar, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng, Selasa (09/02/2021).
Jurnalis TVOne Manggarai Jo Kenaru menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk rasa solider di antara pekerja pers, baik yang masih aktif maupun yang tidak aktif. Mereka dianggap memiliki jasa dalam membesarkan pers di Manggarai. Salah satunya mantan jurnalis Aleks Aman.
“Walaupun sudah tidak aktif menulis karena stroke, tapi om Aleks masih memantau perkembangan pers di Manggarai, yang pasti beliau sangat menginginkan insan pers tetap kritis dan independen dan tetap menjadi penyambung lidah yang baik, antara masyarakat dan pemerintah,” kata Jo.
Ia menegaskan, pers hari ini sebagai garda terdepan untuk menjernihkan kekacauan informasi untuk mencerahkan masyarakat.
Pers kata dia, berfungsi melawan penyebaran berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian yang mengancam kemajuan berpikir.
“Jurnalis Manggarai harus tetap bersatu demi menjaga nama baik profesi mulia ini. Di tengah pandemi pers harus memberi energi optimisme untuk kebangkitan ekonomi,” ujar Jo.
Sementara itu, Jurnalis Metro TV Manggarai Yohanes Manasye mengatakan, wartawan harus tetap menjadi corong bagi masyarakat, terutama yang lemah, miskin, dan menjadi korban ketidakadilan. Jurnalis kata dia, harus menjadi pengontrol kekuasaan agar berpihak pada kepentingan umum.
“Sahabat jurnalis jangan lelah untuk terus menulis. Menulis sebagai kontribusi dalam membangun daerah dan negeri ini,” kata pria yang akrab disapa Jhon itu.
Sementara itu, Aleks Haman mengucapkan terima kasih kepada Forum Jurnalis Manggarai kerena telah mengunjungi kediamannya.
Aleks berpesan, rasa solidaritas sebagai sesama profesi tetap harus ditingkatkan demi menjaga nama baik kuli tinta di Manggarai.
“Atas nama keluarga, saya ucapkan terima kasih atas kebaikan dari teman-teman pers Manggarai,” ujarnya.
Sekilas tentang Aleks Aman
Aleks Aman merupakan wartawan media Pos Kupang tahun 1984. Ia mengabdi di media tersebut selama kurang lebih dua tahun.
Aleks sendiri tertarik dengan dunia jurnalis sejak dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa. Saat masih sebagai mahasiswa, ia aktif menulis di media massa. Itulah yang memotivasinya untuk menjadi wartawan.
Setelah dua tahun di media Pos Kupang, ia kemudian mengabdi sebagai pendamping industri kerajinan rakyat pegawai Depnaker. Di sana, ia hanya bertahan tiga tahun.
Setelah itu, pria kelahiran Weol, 8 Agustus 1964 itu mengabdi sebagai pendidik di SMP Santa Familia Kupang.
Ia menjalani profesi sebagai guru selama lima tahun. Selanjutnya, suami Maria Jelina itu bergabung dengan media Lembata Pos.
Aleks juga pernah ke Lembata dan mengabdi di LSM Lembata. Selain itu, ia juga pernah bergabung di media NTT Ekspres.
Pada tahun 2010, pria empat anak itu juga bergabung dengan media Nucalale. Setelah itu bergabung dengan media Suksesi Indonesia.
Ia kemudian membangun media cetak sendiri dengan nama Suara Manggarai Raya (SMR). Namun, sejak tahun 2015 ia mengalami sakit stroke.
Aleks menderita stroke setelah sempat meliput kegiatan tambang mangan di Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.
Sudah enam tahun lamanya ia menderita stroke. Dan karena itu, Aleks terpaksa meninggalkan profesi jurnalis.
Sebagai informasi, selain berbagi kasih dengan Aleks Aman, para anggota Forum Jurnalis Manggarai juga berziarah ke makam Almarhum Rofino Kant dan Almarhum Enok Tangur. Keduanya merupakan mantan jurnalis MNC Group yang bertugas di wilayah Manggarai.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba