Kupang, VoxNtt.com-Walau sudah mendapat konfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala Dinas Kehutanan, teka-teki tentang perekrutan tenaga kontrak di lingkup pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini belum menemukan titik terang.
Pasalnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Henderina Sitince Laiskodat hingga kini enggan membuka mulut ke media. Tak hanya itu, saat didatangi di kantornya, Henderina tidak ingin ditemui dengan berbagai alasan. Konfirmasi via WhasApp pun diabaikan Henderina.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, VoxNtt.com mengendus kasus dugaan perekrutan tenaga kontrak (teko) di lingkup pemerintah Provinsi yang dilakukan secara diam-diam berdasarkan pengakuan dua sumber VoxNtt.com di Kantor Setda NTT.
Memastikan kebenaran dari informasi tersebut, Rabu 03 Maret 2021, sebelum menurunkan berita pertama, tim VoxNtt.com menghubungi Henderina melalui pesan WhatsApp, dua kali. Walau pesannya dibaca, Henderina bungkam alias tak membalasnya.
Di hari yang sama, VoxNtt.com menghubungi Kadis Pendidikan, Linus Lusi beserta beberapa anggota DPRD, karena dugaan kuat menurut sumber itu, bahwa penempatan para Teko itu berdasarkan titipan para Kadis dan oknum DPRD NTT.
Anehnya, hingga hari ini, beberapa DPRD itu diam. Sementara Kadis Pendidikan NTT baru memberikan klarifikasi setelah berita kedua diturunkan, Kamis 04 Maret 2021.
Sedangkan Sang Kaban Henderina, Kamis 04 Maret 2021 sebelum dan setelah berita kedua dan ketiga diturunkan, wartawan kembali menghubunginya via pesan WhatsApp. Kali ini, pesannya masuk namun tak dibaca Henderina. Wartawan Vox kemudian menyambangi ruang kerjanya untuk kedua kali. Sayangnya, upaya VoxNtt.com untuk bertemu Henderina, tidak berhasil. Lagi-lagi, alasan sedang rapat.
Baca: Aroma Tak Sedap Keluar dari BKD NTT
Upaya VoxNtt.com untuk mendapatkan konfirmasi Kaban Henderina tak pupus di situ. Senin 08 Maret 2021, VoxNtt.com kembali mendatangi ruangan Kepala BKD. Sayangnya, Henderina pun tak ingin bertemu dengan alasan sedang rapat dengan Gubernur.
Kepala BKD Diduga Berbohong
Senin (08/03/2021) pukul 15.00 Wita, VoxNtt.com kembali mendatangi Kantor yang berada di Lantai II Kantor Gubernur NTT tersebut. VoxNtt.com diterima Petrus Kolo.
Setelah menyampaikan maksud kedatangan, yakni hendak mewawancarai Kaban Henderina terkait dugaan perekrutan Tenaga Kontrak secara diam-diam, Petrus Kolo kemudian meminta VoxNtt.com untuk tunggu.
“Duduk di sana e, tunggu sedikit,” katanya.
Petrus segera meninggalkan wartawan VoxNtt.com dan masuk ke ruangan Kepala BKD yang terletak di pojok timur ruangan itu.
Kurang lebih 10 menit berselang, Petrus kembali, membawa sepucuk kertas. Ia meminta VoxNtt.com mengisi format tamu yang tertera di dalam kertas itu.
“Tunggu lagi ee,” katanya usai VoxNtt.com mengisi buku daftar tamu dan kertas yang ia sodorkan di atas meja bagian kanan pintu. Ia kembali masuk ruangan Sang Kepala.
Kurang lebih 20 Menit berselang, Petrus keluar lagi. Seperti sedang berdrama, aksi keluar masuk Petrus Kolo ke ruangan Kepala BKD, bukannya membawa kabar kebersediaan Sang Kepala untuk diwawancarai, malah mengabarkan bahwa Sang Kepala sudah keluar.
Menurut laporan Petrus, Sang Kepala keluar karena ada pertemuan dengan Gubernur. Sebelumnya, VoxNtt.com menduga, aksi keluar masuk Petrus ke ruangan Sang Kepala dan meminta VoxNtt.com untuk tunggu menyiratkan kebersediaan Sang Kepala untuk diwawancarai. Ternyata dugaan itu meleset jauh.
Baca: Dituding Rekrut Teko Diam-diam, Begini Respons Kadis P&K NTT
Menariknya, alasan Henderina yang diduga dibuat sekejab itu, karena ada pertemuan dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Tadi ibu sudah keluar lewat situ, katanya ada pertemuan dengan Pak Gub,” ujar Petrus, polos.
Tak mau terkecoh dengan Henderina, setelah mendengar pernyataan Petrus, VoxNtt.com segera keluar dari ruangan itu dan langsung menyambangi bagian penerima tamu di Lobby Kantor Gubernur NTT.
Dari sana dikabarkan, Gubernur Laiskodat sedang tak berada di Kantornya saat itu. “Pak Gubernur tadi ada, tapi sudah pulang jam 11. 00 Wita tadi,” kata salah satu perempuan paru baya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Boni J