Kupang, VoxNtt.com-Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Malaka menjadi pelajaran bagi pemerintah setempat.
Daya rusak dari banjir tersebut salah satunya disebabkan oleh debit air sungai yang membesar dan melewati kapasitas aliran.
Hujan lebat menyebabkan runtuhnya bendungan alam yang terjadi pada alur hulu dan bendungan atau tanggul buatan.
Mengantisipasi terjadinya banjir susulan di musim hujan berikutnya, bupati terpilih kabupaten Malaka, Simon Nahak akan segera melakukan tindakan antisipatif.
“Harus keruk lumpur di Bendungan Benenain dan pasang bronjong yang tinggi dan tebal,” ungkap Simon Nahak, Sabtu (03/04/2021).
Ide tersebut akan dia laksanakan setelah dirinya bersama Kim Taolin wakil Bupati Malaka Terpilih dilantik.
Selain itu, untuk melancarkan jalannya air menuju laut, Simon Nahak akan membenah daerah aliran air khususnya di daerah lembah. Hal ini menurut Simon Nahak agar tidak terjadi pengikisan tanah yang akan membuat jebolnya tanggul alam yang ada di sepanjang daerah aliran sungai.
“Keruk lagi agar air mengalir ikut DAS- nya, lalu usulkan untuk bangun bendungan lagi di wilayah tengah Kabupaten Malaka,” kata dosen Universitas Marwadewa Bali itu.
Seperti sudah diketahui, banjir bandang yang melanda kabupaten Malaka akibat siklon tropis seroja telah memporak-porandakan setidaknya 3 kecamatan di kabupaten Malaka.
Ribuan rumah rusak berat diterjang banjir bandang, 6 orang meninggal dunia, ratusan hektar lahan pertanian rusak total, serta ratusan ternak hanyut terbawa arus banjir.
“Perbaiki tebing naimana, serta tanam beberapa pohon termasuk pohon Bambu, setelah dilantik saya akan wajibkan,” ujar Simon Nahak.
“Akan saya pelajari lagi, selain harus buat duluan upacara adat karena secara budaya dan sosiologis ita bein (leluhur kita) dahulu tidak ada air dan hanya masin (garam) sehingga pergi minta air ke Mutis. Ini harus diupacarakan kembali,” tutup Simon Nahak kepada media voxntt.com, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (03/04/2021).
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Irvan K