Borong, Vox NTT- Proyek air minum bersih di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) tampak mubazir.
Meski beberapa fasilitas pendukung sudah dibangun, namun hingga kini air tampak tidak jalan.
Padahal, proyek yang dikerjakan tahun 2020 milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Matim itilu telah menelan anggaran senilai Rp2,7 miliar.
Proyek tersebut kemudian mendapatkan keluhan warga setempat karena dinilai tidak menjawabi krisis air di Desa Rana Masak.
Maria, salah satu warga Desa Rana Masak menyesalkan air pada proyek tersebut tidak jalan.
Selain kesal, wanita berumur 40 tahun itu juga merasa kecewa dengan Kontraktor pelaksana yang ia nilai hanya tahu memasang pipa dan meteran, namun air sama sekali tidak jalan.
“Uang Negara dihabiskan sia-sia,” katanya saat dijumpai wartawan di sumur, lokasi timba air di Desa Rana Masak, Jumat (17/05/2021).
Maria mengaku, ia dan ibu-ibu lainnya harus bersusah payah untuk menimba air di sumur dan terkadang harus menunggu antrean dari sore sampai pagi.
“Awalnya kami berharap, dikerjakannya jaringan perpipaan dan pemasangan meteran, memberikan harapan baru untuk masyarakat dalam keperluan air minum. Ternyata tidak,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Desa Rana Masak Fransiskus Hada meminta Dinas PUPR Matim dan Kontraktor pelaksana untuk secepatnya menuntaskan pekerjaan.
“Percuma, hanya dipasangkan meteran sementara airnya tidak jalan. Kebutuhan mendasar kami bukan meteran, tapi air,” tandas Kades Frans kepada wartawan.
Ia mengaku kebutuhan air minum bersih menjadi masalah yang sangat serius di Desa Rana Masak.
“Apalah artinya, anggaran milaran rupiah dihabiskan sia-sia. Sementara ibu-ibu harus rela, kembali ke kebiasaan lama, menimba air sumur dan menunggu antrean sampai pagi,” ucap Kades Frans.
Pantauan wartawan di lokasi, terlihat ibu-ibu harus menimba air sumur dengan antrean jeriken yang begitu banyak.
Terlihat juga meteran-meteran air minum dan kran air sudah dipasang di depan rumah warga. Totalnya ada 427 meteran yang sudah dipasang.
Menurut warga, sejak proyek itu dikerjakan air hanya satu kali jalan, tepatnya pada 29 April lalu.
Sebagai informasi, proyek pengembangan jaringan perpipaan itu dikerjakan oleh PT Arison Karya Pratama, dengan konsultan perencanaan CV Bayu Pratama.
Proyek itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020, dengan kontrak awal kerja 9 September 2020 dan berakhir pada 18 Desember 2020. Nomor kontraknya, yakni 82.02.06/PPK.CK-DPUPR/IX/2020.
Pengerjaan proyek Air Minum Bersih (AMB) di Desa Rana Masak juga telah menjadi rekomendasi kerja panitia khusus (pansus) DPRD Matim untuk LKPj Bupati.
Dalam rekomendasi tersebut, DPRD meminta Dinas PUPR Matim untuk secepatnya menyelesaikan proyek pengerjaan air minum bersih itu agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba