Ruteng, Vox NTT- Rumah milik Robertus Jehadut (39), warga asal Desa Benteng Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur hangus terbakar pada 15 September tahun 2020 lalu.
Warga sekitar kala itu sempat mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun tidak berhasil. Api merambah dengan cepat hingga akhirnya rumah tersebut hangus total.
Robertus Jehadut mengaku kerugian akibat bencana kebakaran itu mencapai 80-an juta. Semua perlengkapan adminstrasi berupa akta kelahiran, ijazah dan sertifikat tanah pun ikut terbakar.
Dua hari pasca-rumahnya dilahap api, dia telah mengajukan proposal bantuan ke Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Proses pengajuan proposal tersebut dilakukan Robertus dengan didampingi oleh Tobias Jehaut, aparat desa Benteng Kuwu.
“Kami membuat laporan soal bencana kebakaran tersebut ke Dinas Sosial, BPMD dan juga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai,” tutur Robertus di Ruteng, Rabu (19/05/2021).
Dalam proposal Robertus meminta bantuan Pemkab Manggarai agar dapat membantu menyelesaikan bencana yang menimpanya.
Namun, hingga Mei tahun 2021 ini, keluarga yang dikaruniai enam orang anak itu tidak kunjung menerima bantuan dari Pemkab Manggarai.
Mereka terpaksa menempati rumah darurat dengan hanya berdinding seng. Langkah itu ditempuh Robertus bersama keluarganya karena mengalami keterbatasan uang untuk membangun kembali rumah yang baru.
Ia kemudian sangat mengharapkan agar Pemkab Manggarai bisa secepatnya membantu membangun rumahnya kembali.
“Semoga pemerintah secepatnya merespons laporan yang ada. Karena sampai saat ini, saya dan istri serta anak-anak hanya tinggal di rumah darurat dengan menggunakan seng sebagai dindingnya. Biaya untuk membeli peralatan untuk membuat rumah darurat tersebut pun masih belum ada yang saya lunasi,” kata Robertus.
Dikonfirmasi terpisah, Kaban BPBD Manggarai Libert Habut berjanji akan mengecek kembali data dari Robertus.
“Baik besok kami cek data dari yang bersangkutan di kantor, mohon maaf dan teri makasih,” tulis Libert melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu malam.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba