Borong, Vox NTT-Gorong-gorong di RT 009, RW 004, Dusun Watu, Desa Pong Ruan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang jebol sampai saat ini tidak kunjung diperbaiki.
Salah seorang warga setempat, Patris Wawan (24) mengatakan, pemerintah belum ada reaksi untuk memperbaiki gorong-gorong tersebut.
“Tidak ada reaksi dari pihak pemerintah desa terkait terowongan yang sudah lama rusak,” ujar Patris melalui pesan WhatsApp, Selasa (23/05/2021).
Menurut Patris, jika pemerintah desa belum bisa memperbaiki gorong-gorong tersebut, maka mungkin masyarakat bakal menutup sementara akses jalan. Hal itu karena sangat terancam bagi masyarakat pengguna jalan.
BACA JUGA: Gorong-gorong di Desa Pong Ruan Jebol, Keselamatan Pengendara Terancam
“Tadi saya ada tanya masyarakat yang dekat dengan deker rusak ini, masyarakat setempat sering menyaksikan masyarakat Pong Ruan atau di luar Desa Pong Ruan, sering kecelakan di deker tersebut kalau mereka melintas di malam hari,” katanya.
Patris berharap pemerintah desa bisa melaporkan gorong-gorong yang jebol itu ke Dinas PUPR Matim untuk segera diperbaiki.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Pong Ruan Dosansianus T. Lewagan sudah berjanji akan memperbaiki gorong-gorong tersebut secara swadaya. Sayangnya sampai saat ini janji itu belum terealisasi.
“Untuk sementara pakai swadaya dulu, supaya bisa digunakan,” ujar Kades Dosansianus, Kamis (15/04/2021) lalu.
Ia juga berjanji akan melaporkan terkait kerusakan gorong-gorong tersebut ke Dinas PUPR Matim.
“Nanti saya laporkan ke Dinas PU kabupaten (Matim), karena itu aset kabupaten,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Matim Yos Marto berharap agar Pemdes Pong Ruan bisa membuat laporan ke Dinas PUPR agar gorong-gorong tersebut bisa diperbaiki.
“Bikin laporan dulu, kita anggap itu bencana to, bencana atau apalah,” ujar Kadis Marto kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Jumat (21/05/2021).
Kadis Marto mengatakan, untuk perbaikan gorong-gorong tersebut bisa dibiayai oleh dana tak terduga tahun 2021 ini, jika kerusakannya terjadi karena bencana longsor atau hujan.
Menurut dia, kerusakan gorong-gorong
juga bisa terjadi karena beban kendaraan atau usia konstruksinya.
Kadis Marto pun kembali mengingatkan
bahwa eksekusi anggaran perbaikan berdasarkan laporan dari bawah atau pemerintah desa.
“Nanti kan kita pilah to, mungkin itu kan bukan karena bencana, umur konstruksinya atau beban kendaaraan yang sudah lewat,” katanya.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba