Kefamenanu, Vox NTT- Kota Kefamenanu kini terlihat kian menarik. Pada siang hari, ibu kota Kabupaten TTU itu tampak bersih dari sampah.
Kemudian pada pembatas jalan di dua jalur sepanjang jalan El Tari terlihat dihiasi bunga yang tertata rapi. Bunga ditanam di pot. Ada juga yang langsung tanam di tanah.
Pemandangan serupa juga terlihat di jalur mulai dari Tugu HKSN hingga KM 4 jurusan Atambua. Kemudian dari arah gedung DPRD hingga Universitas Timor.
Pada malam hari, kota yang terkenal dengan julukan “Kota SARI” itu pun tidak kalah menarik.
Di beberapa titik terlihat sudah terpasang lampu hias, seperti terlihat di Perempatan Pertamina Naesleu, Perempatan Terminal, Tulip, Tugu HKSN dan Taman Kota.
Di beberapa titik perempatan dan pertigaan lainnya juga sudah terlihat dipasang bundaran, kemudian ditambah dengan lampu hias.
Selain itu Tugu Tiga Raja yang terletak di KM 9 jurusan Kupang (depan gedung DPRD TTU) pun sudah mulai ditata apik.
Di keliling tugu sudah ditanam bunga serta dipasang tulisan “Biinmafo”.
Penataan Kota Kefamenanu tersebut mulai terlihat sejak hari pertama Bupati Juandi David dan Wabup Eusabius Binsasi memimpin Kabupaten TTU.
Bupati TTU Juandi David kepada wartawan saat konferensi pers, Senin (14/06/2021), mengaku penataan Kota Kefamenanu merupakan agenda utamanya bersama Wabup Eusabius dalam 100 hari kerja.
Penataan dilakukan dengan tujuan untuk membuat kota itu terlihat lebih menarik dan indah dipandang.
Untuk segala gebrakan penataan Kota Kefamenanu saat ini sama sekali tidak menggunakan dana dari APBD.
Bupati Juandi beralasan saat keduanya dilantik APBD TTU tahun 2021 sudah selesai dibahas dan ditetapkan.
Sehingga untuk penataan hanya mengandalkan dukungan dari seluruh pihak yang merasa memiliki dan peduli dalam membangun dan menata Kota Kefamenanu yang lebih baik.
“Jadi dana untuk penataan Kota Kefamenanu dalam 100 hari kerja ini merupakan upaya Bupati dan Wakil Bupati dengan mengandalkan teman-teman di birokrat serta BUMN dan BUMD,” tutur mantan Kadis PMD TTU itu.
Selain penataan Kota Kefamenanu, dalam 100 hari kerja Bupati dan Wabup TTU juga digalakan penataan kebersihan dan kerapian perkantoran. Seluruh pagar perkantoran sudah dicat rapi.
Selain itu seluruh aparatur dilarang keras untuk merokok di dalam kantor.
“Kalau kantor tertata rapi maka yang kerja di dalamnya pasti akan lebih semangat,” tuturnya.
Dalam 100 hari kerja tersebut, Bupati Juandi dan Wabup Eusabius juga benar-benar memperhatikan disiplin aparatur saat masuk dan keluar kantor.
Setiap pagi seluruh ASN wajib sudah berada di kantor pada pukul 07.15 Wita.
Kemudian setiap hari Jumat seluruh ASN diwajibkan untuk mengikuti senam.
“Bagi yang beragama Katolik setiap Jumat pertama dalam bulan seluruh ASN wajib untuk ikut misa,” tegasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba