Kupang, Vox NTT- VoxNtt.com tiba di Koenunut, RT 26, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang pukul 12.00 Wita, Jumat (16/07/2021).
Sepanjang kurang lebih 3 kilometer jalan pengerasan sudah disirami air dan dibikin pengerasan.
Fasilitator PT Bumi Indah, Terry, mengatakan, sebetulnya perusahaan tidak menginginkan adanya perseteruan dengan warga.
“Kami juga tidak ingin ada kondisi begini, ini kesalahan teknis saja,” katanya di jembatan yang baru saja dibangun swadaya oleh masyarakat, tidak jauh dari Nasipanaf.
Menurut Terry, ketegangan pihaknya dengan warga sudah diselesaikan sejak kurang lebih pukul 10.00 Wita, Jumat pagi.
“Tadi sudah rembuk dan kami berjanji akan perbaiki jalan ini,” katanya sambil menunjuk sebuah kendaraan berat milik Bumi Indah yang sementara memperbaiki jalan di atas jembatan itu.
Tery mengatakan, pihaknya bersama tokoh masyarakat dan beberapa warga sudah sepakat agar tanggung jawab yang sejak awal disepakati akan dikerjakan.
“Tadi kami sudah siram ini jalan. Kami jamin setiap hari siram. Ini kesalahan petugas lapangan kami. Sudah berdamai tadi ada kepolisian juga dari Polsek,” tegasnya.
Pantauan VoxNtt.com, terlihat dua kendaraan alat berat sementara merapikan jalan di jembatan kurang lebih sepanjang 20 meter itu.
Selain dua kendaraan berat, ada juga dum truk yang sementara memuat tanah putih untuk memadatkan jalan.
Terpisah, tokoh masyarakat Lukas Seran, yang juga ada di lokasi menyampaikan apresiasi kepada Bumi Indah.
“Terima kasih karena Bumi Indah masih respek kepada masyarakat kecil. Sebenarnya penutupan jalan tidak terjadi kalau mereka lakukan apa yang kami mau. Ini mereka sudah perbaiki. Mereka sudah janji akan siram jalan ini. Kalau tidak siram ini abu semua,” ujar Lukas.
Menurutnya, Bumi Indah sudah memenuhi apa yang dirinya dan warga masyarakat lain harapkan.
“Kami ucapkan terima kasih baik. Pimpinan Bumi Indah itu baik petugas lapangan yang lalai. Fasilitas umum ini kan untuk harkat dan martabat manusia. Kami apresiasi karena mereka respons segera,” tandasnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba