Vox NTT- Dalam suatu kesempatan, pikiran Anda mungkin pernah mengarah kepada sebuah pertanyaan besar soal berapa sebenarnya kisaran gaji Paus Fransiskus setiap tahun?
Sebagai pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia, Anda mungkin akan berasumsi bahwa dengan beban kerja yang sangat besar dalam melayani umat Katolik, Bapa Suci mungkin menerima gaji sangat besar.
Apabila Anda berpikiran seperti itu, maka Anda salah besar. Kebenaran akan jawaban atas pertanyaan tersebut justru sebaliknya.
Dalam sebuah laporan yang ditulis New York Times pada tahun 2001 sebagaimana diberitakan ikatolik.net , Kamis (29/07/2021), ketika banyak orang menilai St. Yohanes Paulus II mendapat gaji besar atas profesinya sebagai seorang Paus menunjukkan sebuah fakta menarik.
New York Times mengutip pernyataan juru bicara Vatikan pada saat itu, Joaquín Navarro-Valls yang menyebutkan bahwa Paus tidak dan tidak pernah menerima gaji sepeser pun.
Sumpah Kemiskinan
Pernyataan juru bicara Vatikan tersebut semakin memperkuat posisi Paus Fransiskus yang tidak menerima gaji.
Sebab, sebagai sebagai anggota Serikat Yesus, Paus Fransiskus mengucapkan kaul kemiskinan ketika pertama kali memasuki komunitas religiusnya.
Namun, sementara Paus Fransiskus tidak menerima uang dalam bentuk gaji bulanan, ia memiliki semua biaya perjalanan dan pengaturan hidup yang dibayar oleh Vatikan.
Dia tidak perlu khawatir tentang makanan atau tempat tinggal, tetapi dia tidak punya penghasilan untuk dibelanjakan untuk pesanan Amazon.
Dana Amal
Meski tidak menerima gaji, Paus Fransiskus bagaimanapun, memiliki akses ke dana besar uang amal yang dia distribusikan secara bebas kepada mereka yang membutuhkan sesuai keinginannya.
Misalnya, menurut Crux , Paus Fransiskus memberikan $500.000 dari dana “Peter’s Pence” untuk membantu hampir 75.000 orang di Meksiko.
Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak donasi yang ia lakukan secara rutin, sering kali setelah bencana alam atau ke daerah-daerah yang membutuhkan karena perang, kekeringan, atau bencana lainnya.
Paus dengan kata lain hidup mengikuti teladan Yesus, yang juga tidak memiliki gaji dan bergantung pada kemurahan hati orang lain untuk memenuhi kebutuhannya selama tiga tahun pelayanannya, seperti yang disebutkan dalam Kitab Suci.
Penulis: Long
Sumber: Ikatolik.net