Labuan Bajo, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) akan memecat ribuan tenaga kontrak (teko) daerah dalam waktu dekat.
Pemkab Mabar memecat ribuan teko dengan alasan untuk melakukan efisiensi penggunaan anggaran.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Yohanes Jimmy Nami mengatakan, kebijakan ‘merumahkan’ teko di tengah situasi tekanan ekonomi masyarakat memang kebijakan tidak populis dan dilematis bagi Pemkab Mabar.
“Memang kondisi keuangan Pemkab saat ini bisa dikatakan dalam situasi kurang sehat dampak dari pandemi Covid-19 dan pemberlakuan prokes. Kebijakan ‘merumahkan’ teko di tengah situasi tekanan ekonomi masyarakat memang kebijakan tidak populis dan dilematis bagi Pemkab Mabar,” ungkap Jimmy saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (30/07/2021).
Karena itu kata Jimmy, rencana tersebut perlu ada kalkulasi yang baik oleh Pemkab Mabar. Perlu dikaji dari berbagai aspek.
“Jangan sampai kebijakan ini akan menimbulkan dampak yang lebih besar bagi kerja birokrasi Mabar maupun akan menimbulkan kerawanan sosial baru di masyarakat akibat dari meningkatnya angka pengangguran,” ujar dosen Ilmu Politik Undana Kupang itu.
BACA JUGA: Pecat Ribuan Teko, Edi-Weng Ingkar Janji Kampanye?
Di sisi lain, lanjut Jimmy, situasi ini bisa dijadikan momentum untuk meletakkan grand design perencanaan rekrutmen pegawai dalam lingkup Pemkab Mabar.
Dalam banyak situasi kata dia, teko justru punya peran strategis dalam lingkup kerja OPD.
“Dengan merumahkan teko tentu akan berdampak pada kerja birokrasi. Nah, pertimbangan keadaan keuangan daerah juga tetap harus disertai dgn menjaga akselerasi kerja birokrasi Pemkab Mabar,” tegas Jimmy
Jimmy juga mengkritisi terkait janji politik Bupati Edistasius Endi dan Yulianus Weng (Edi-Weng) saat kampanye yang akan menurunkan angka pengangguran.
Menurutnya, situasi ini unpredictable dan tidak ada satu pun pemimpin baik dari level nasional sampai daerah yang mengharapkan ini berkepanjangan.
Karena itu kata dia, secara politik sangat penting bagi Edi-Weng untuk mengkomunikasikan situasi ini kepada masyarakat secara baik.
“Harus gentleman mengakui kalau janji kampanyenya banyak yang belum bisa dipenuhi dalam situasi sekarang ini,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba