Vox NTT – Sebuah kapal tanker Mercer Street Angkatan Laut Amerika Serikat yang dikelola Israel diserang di Laut Arab, lepas pantai Oman pada Sabtu, 31 Juli 2021 lalu.
Pasca-serangan itu, AS siap mendukung penyelidikan atas peristiwa nahas tersebut yang diduga menewaskan dua orang yakni, satu warga Inggris dan satu lagi warga Rumania.
“Para ahli bahan peledak Angkatan Laut AS berada di atas kapal untuk memastikan tidak ada bahaya tambahan bagi kru, dan siap untuk mendukung penyelidikan atas serangan itu,” kata Komando Pusat AS yang mengawasi operasi militer Amerika di Timur Tengah dan Asia Tengah, dalam pernyataan resminya dilansir CNN Indonesia yang dari Reuters, Sabtu (31/07/2021).
Pasukan angkatan laut AS mengatakan kemungkinan kapal itu terkena serangan pesawat tak berawak (drone).
“Indikasi awal jelas menunjukkan serangan gaya UAV (drone),” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyalahkan Iran atas serangan itu. Bahkan, ia menegaskan mereka pantas mendapat tanggapan keras.
Lapid mengaku sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai insiden itu.
“Kami bekerja sama melawan terorisme Iran, yang merupakan ancaman bagi kita semua, dengan merumuskan tanggapan internasional yang nyata dan efektif,” katanya di Twitter
“(Iran) berulang kali keliru dalam memahami komitmen kami untuk melindungi diri kami sendiri dan kepentingan kami,” sambungnya.
Sebelumnya, Militer Inggris pada Jumat (30/7/2021) melaporkan sebuah kapal dagang milik Israel dilaporkan diserang di lepas pantai Oman di Teluk Arab.
Laporan tersebut tidak memberikan penjelasan lebih rinci terkait insiden tersebut.
Sebuah pernyataan awal yang singkat dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris, militer Inggris mengatakan penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut, yang digambarkan terjadi pada Kamis malam tepat di timur laut pulau Masirah Oman.
“Lokasinya lebih dari 300 kilometer tenggara ibukota Oman, Muscat,” kata militer Inggris disadur Sindonews dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih jauh terkait penyerangan tersebut. Serangan itu diduga tidak melibatkan pembajakan.
Sebelumnya pada hari Kamis, kelompok militer Inggris mengatakan sedang menyelidiki insiden lain yang tidak dapat dijelaskan di daerah yang sama, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kemudian pada Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengidentifikasi kewarganegaraan pemilik kapal, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Para pejabat Israel tidak segera mengakui insiden itu. Meski begitu insiden terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran terkait negosiasi kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia yang terhenti.
Sumber-sumber yang dekat dengan intelijen AS dan Eropa mengatakan Iran adalah tersangka utama mereka atas insiden itu.
Media pemerintah Iran, Al Alam TV, mengatakan serangan terhadap kapal itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan yang dicurigai dari Israel dan tidak ditentukan di bandara Dabaa di Suriah.
Iran dan Israel kerap saling tuduh soal serangan kapal masing-masing dalam beberapa bulan terakhir.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), yang menyediakan informasi keamanan maritim, mengatakan kapal itu berada sekitar 152 mil laut (280 km) timur laut dari pelabuhan Duqm Oman ketika diserang.
Serangan itu menyebabkan dua orang tewas, satu warga Inggris dan satu lagi warga Rumania.
Mercer Street yang berbendera Liberia itu, dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel.
Perusahaan itu mengatakan, kapal berlayar di bawah kendali awaknya dan memiliki kekuatan sendiri ke lokasi yang aman dengan pengawalan angkatan laut AS.
Menurut kapal pelacak Refinitiv, kapal tanker ukuran sedang itu menuju Fujairah di Uni Emirat Arab, dari Dar es Salaam di Tanzania.
Ketegangan meningkat di kawasan Teluk sejak Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018 lalu, usai mantan Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara-negara besar.
Penulis: Tarsi Salmon
Sumber: CNN Indonesia dan Sindonews