Vox NTT – Kasus dugaan penyerangan terhadap kapal tanker Mercer Street Angkatan Laut Amerika Serikat yang dikelola Israel diserang di Laut Arab, lepas pantai Oman, pada Sabtu, 31 Juli 2021 lalu, terus bergulir.
Isreal memperingatkan Iran, bahwa pihaknya sedang bersiap melakukan serangan terhadap Iran pasca-peristiwa nahas yang diduga menewaskan dua orang yakni, satu warga Inggris dan satu lagi warga Rumania.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, pihaknya juga tengah melobi negara lain di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan terkait serangan terhadap kapal tanker itu.
“Kami berada dalam titik perlu melakukan aksi militer terhadap Iran. Dunia harus mengambil sikap melawan Iran sekarang juga,” kata Gantz dalam wawancara dengan situs berita Ynet dilansir CNN Indonesia dari Associated Press, Kamis (05/08/2021).
Pasca-ultimatum itu, pemerintah Iran tidak langsung menanggapi pernyataan Gantz. Namun, kuasa usaha Iran di kantor pusat PBB di New York, Zahra Ershadi, menuduh Israel sebagai biang yang membuat kawasan Timur Tengah tidak stabil dan tidak aman lebih dari tujuh dasawarsa dan diperkirakan bakal terus berlanjut.
“Rezim ini punya sejarah kelam nan panjang untuk menyerang kapal dagang dan sipil. Dalam waktu kurang dari dua tahun, rezim ini menyerang lebih dari sepuluh kapal dagang yang membawa minyak dan bantuan ke Suriah,” tulis Ershadi dilansir CNN Indonesia
Pernyataan Ershadi merujuk kepada sejumlah serangan terhadap kapal Iran dan blok Barat yang melintas di Laut Arab dan perairan Teluk sejak 2019.
Iran Bantah
Iran membantah tuduhan Israel atas serangan terhadap kapal tanker di lepas pantai Oman, pekan lalu itu.
“Rezim Zionis menciptakan kekhawatiran, teror dan kekerasan. Kami mengutuk segala tuduhan tentang keterlibatan Iran dalam kejadian itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, dilansir CNN Indonesia dari Middle East Eye, Senin (02/08/2021).
“Tuduhan semacam itu yang tidak berdasarkan data disampaikan Israel untuk mengalihkan perhatian dunia dari fakta sebenarnya, dan ini bukan pertama kali mereka menuduh Iran seperti itu,” lanjut Khatibzadeh.
Menurut Khatibzadeh pemerintah Iran tidak akan segan mempertahankan kepentingan dan keamanan nasional.
Terpisah, Perdana Menteri Iran, Naftali Bennett, menuduh Iran bersikap pengecut karena tidak mengakui menyerang kapal tanker itu.
“Saya mendengar Iran secara pengecut mencoba menghindar dari tanggung jawab atas kejadian itu, mereka membantahnya,” ujar Bennett dalam rapat kabinet.
“Saya menganggap Iran adalah pihak yang melakukan serangan terhadap kapal itu. Sikap Iran yang kerap melakukan perundungan sangat berbahaya bukan hanya kepada Israel tetapi juga kepentingan dunia, pelayaran dan perdagangan internasional,” ujar Bennett.
Bennett mengklaim Israel mempunyai bukti intelijen dan mendesak kalangan internasional menekan Iran untuk mengakui mereka menyerang kapal itu.
“Kami, dalam hal tertentu, punya cara lain untuk menyampaikan pesan kepada Iran,” ujar Bennett.
Kapal berbendera Liberia itu dioperasikan oleh perusahaan asal Israel, Zodiac Maritime, milik jutawan Israel, Eyal Ofer. Kapal tanker berukuran sedang itu diserang saat dalam perjalanan menuju Fujairah, Uni Emirat Arab, dari Dar Es Salaam, Tanzania.
Penulis: Tarsi Salmon