Borong, Vox NTT-Anggota Komisi C DPRD Manggarai Timur, Silvester Reamur, memilih keluar dari ruang rapat paripurna, Senin (23/08/2021).
Rapat tersebut terkait ‘Rancangan Persetujuan DPRD terhadap Dana Pinjaman Daerah’. Rapat berlangsung di Ruang Sidang Utama DPRD Matim.
Reamur kemudian keluar ruangan sidang karena tidak setuju jika dana pinjaman daerah sebesar Rp150 miliar itu digunakan untuk peningkatan enam paket jalan (hotmiks) di Manggarai Timur.
“Saya kan maunya begini, kalau kerjanya ke hotmiks itu kan sekitar dua setengah miliar per kilo tetapi kalau lapen tujuh ratus lima puluh, lebih panjang,” ungkap Silvester kepada VoxNtt.com.
Politisi Golkar itu juga menyoal terkait buruknya kualitas jalan di Manggarai Timur, yang mana belum sampai satu tahun jalan sudah rusak.
Padahal masyarakat merindukan kualitas jalan yang bagus meskipun hanya menggunakan lapen.
“Saya menolak karena memiliki alasan yang kuat bahwa masyarakat merindukan jalan yang baik, membutuhkan jalan yang layak. Tidak harus hotmiks, dengan lapen bisa,” tegas Reamur.
Dia menjelaskan, dana pinjaman itu wajib dikembalikan sebesar Rp60 miliar setiap tahun meskipun dengan bunga menurun.
Tetapi dalam tiga tahun semasa Covid-19 ini justru menjadi prihatin. Orang tidak bisa mengira bahwa Covid-19 akan berakhir dalam waktu dekat. Jelas, lanjut dia, beban daerah semakin tinggi.
“Saya harus walk out atas dasar itu, saya tidak mau palu diketok untuk meloloskan program yang sudah ada,” tutupnya.
Berikut nama paket yang menggunakan dana pinjaman daerah; 1). Peningkatan jalan Benteng Jawa Satar Teu. 2). Peningkatan jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong. 3). Peningkatan jalan SP. Tangkul-Benteng Jawa. 4). Peningkatan jalan Kembur-Watu Ngiung-Metuk. 5). Peningkatan Jalan Sok-Wae Reca. 6). Peningkatan jalan Paka-Nceang. 7). Optimalisasi jaringan AMB Rana Mese-Golo Nderu.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba