Oleh: Avelino Oktoberis Setu
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman yang dipersatukan oleh Pancasila.
Pancasila dengan lima pilarnya mencetuskan cita-cita bangsa. Pancasila selalu menuntun ke mana arah Indonesia melangkah dan apa yang harus dilakukan untuk masa depan bangsa ini.
Pancasila menjadi hal yang penting bagi Negara Indonesia. Sebab untuk sampai detik ini semuanya dipengaruhi oleh Pancasila, terkhususnya dalam kebebasan beragama.
Sejak dahulu, Negara Indonesia mengedepankan keagamaan atau kepercayaan dalam perjalanan bangsa.
Ini dapat dilihat dari penyusunan sila-sila Pancasila yang mendahulukan kepercayaan. Itu berada pada sila pertama yang berbunyi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Inilah yang menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang beragama, yang selalu mendahului penciptanya.
Rakyatnya memeluk berbagai macam agama yang berbeda yang saling hidup berdampingan satu sama lain.
Oleh karena keberagaman agama inilah pada awal pembentukannya, sila pertama mendapat banyak sorotan dari tokoh-tokoh non muslim yang mengakibatkan perubahan pada persidangan mengesahkan lima dasar Pancasila.
Awalnya sila pertama berbunyi ”Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan ini dilakukan agar Negara Indonesia tetap bersatu dan tak terpecahkan.
Persatuan itulah yang selalu dijaga dan dijunjung tinggi oleh masyarakat negeri ini. Pemerintah maupun rakyatnya selalu berusaha untuk tetap menjaga persatuan.
Namun dalam perjalanan Negara Indonesia menuju cita-citanya, banyak sekali batu sandungan yang menghambat. Salah satunya dengan cara menghancurkan persatuan lewat jalur agama.
Indonesia sendiri adalah negara yang rakyatnya memeluk berbagai macam agama. Jadi tidak heran jika masalah agama akan menjadi sebuah masalah yang besar.
Saling menghormati dan menghargai menjadi kunci utama rakyat Indonesia untuk tetap bersatu walaupun berbeda terkhususnya dalam hal beragama, yang saat ini sangat mudah diprovokasikan melalui segi kepercayaan atau agama.
Persatuan yang telah lama dibentuk dan dijaga bisa dirusak oleh masalah-masalah antaragama.
Apakagi selalu muncul masalah baru yang dapat menimbulkan perpecahan atau runtuhnya persatuan.
Pengaruh dari masalah agama ini sangatlah berbahaya. Dia bisa menimbulkan banyak kegaduhan dan keamanan bersama.
Di dalamnya sering terjadi adu fisik yang membuat seseorang harus kehilangan nyawanya dan meninggalkan orang-orang yang dicintai.
Hal ini tentu menjadi berat bagi mereka yang ditinggalkan. Mereka harus memasuki babak hidup yang baru tanpa orang-orang yang mereka sayangi.
Bukan hanya itu saja, masalah tersebut berdampak juga dalam hidup bersama, yaitu rusaknya keharmonisan, hilangnya sikap saling menghormati dan menghargai, dan munculnya sekat-sekat yang membuat nilai persatuan mulai memudar.
Lebih parahnnya lagi hilangnya nilai persatuan itu sendiri. Kondisi itu harus diakui sudah dialami di negeri ini.
Oleh karenanya kita harus berusaha menjauhi sumber-sumber yang dapat menimbulkan masalah agama. Sebab masalah agama adalah suatu momok yang sangat menakutkan bagi sebuah negara dan masyarakatnya.
Masalah agama adalah masalah keamanan rakyat. Sebab itu, Negara Indonesia harus selalu memperhatikan dan cepat tanggap terhadap sumber-sumber masalah agama yang dapat memicu terjadinya gangguan persatuan.
Cepat tanggap menjadi langkah yang terbaik agar terhindar dari sebuah tragedi. Masalah harus dicegah dengan cepat sebelum membesar. Itu seperti penyakit yang harus dicegah dengan cepat sebelum menjadi akut hingga bisa membunuh penderitanya.
Menghindar dan mencari solusi atas masalah pada sebuah negara tentu bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh masyaraktnya.
Bertanggung jawab menjaga keharmonisan dan keamanan harus dilakukan secara bersama. Hal itu agar persatuan negara ini tetap terjaga dengan baik.
Saling menghargai dan menghormati terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan dengan keyakinan yang kita miliki menjadi kunci yang penting.
Memang inilah kunci yang membuka persatuan di dalam hidup bersama sebagai rakyat Indonesia yang di dalamnya memiliki beragam agama.
Ini juga menjadi tugas pemimpin-pemimpin agama untuk selalu terus bersaksi dan mengigatkan umatnya agar selalu menghormati dan menghargai semua orang yang berbeda keyakinan.
Bila ini dijalankan saya percaya masalah-masalah agama tidak terjadi dan nilai Pancasila tentang persatuan tetap terjaga.
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang