*Puisi
Perjuangan Ayah Ibu
Jago mulai berkokok
subuh telah tiba.
Ayah memikul cangkul
ibu menjunjung bakul
melewati pematang sawah
Langit pun terlihat gelap
ayah ibu hilang sejak waktu itu
kala semua dalam pembaringan
hangatnya subuh.
Gelisah…gelisah….gelisah….di mana ayah ibu.
Menunggu hanya menunggu
sampai hujan datang
lalu pergi kembali.
Ada tangisan terisak-isak
di sudut pagi
mengingat kisah mereka,
saat ayah ibu
menyiksa tubuh hingga lelah
kala senyuman
tak pernah pudar di wajah mereka
Penulis: Elle Manuk, mahasiswa semester 1.