Borong, Vox NTT– Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Peregrinus Laziosi Watumingan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, berhasil menyelenggarakan kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada 27 hingga 28 September 2021.
Pelaksanaan ANBK yang dilakukan di ruang komputer milik sekolah itu diikuti oleh 34 orang siswa. Mereka adalah 10 orang kelas XI IPA dan 24 orang berjurusan IPS.
Kepala sekolah sekaligus pendiri SMAK Santo Peregrinus Laziosi Watumingan, Pastor Bernadus Palus, Pr menjelaskan, asesmen nasional merupakan salah satu terobosan yang paling baik dalam dunia pendidikan.
“Literasi dan numerasi merupakan aspek yang paling penting yang harus dikuasi oleh peserta didik. Dengan literasi dan numerasi ini peserta didik didorong untuk berpikir kritis dan berwawasan luas,” ujar Pastor Bernad, Selasa (28/09/2021).
“Mengapa demikian karena dalam budaya literasi dan numerasi ini, peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai konsep/teori tetapi juga bagaimana mengevaluasi dan menghubungkan teori tersebut dengan dunia nyata yang dialaminya setiap hari. Dan ini baru benar,” tegasnya menambahkan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, Pastor Bernad mengharapkan agar sistem seperti ini tetap dipertahankan.
Kalaupun ada kekurangan, lanjut dia, tinggal dilengkapi dan disempurnakan saja.
ANBK juga menjadi kesempatan bagi guru-guru untuk berbenah diri, terus belajar memperdalam ilmu yang ada dan harus banyak membaca.
“Dengan membaca wawasan kita diperkaya. Model-model soal ANBK mesti menjadi model soal para guru di ruang kelas,” jelasnya.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) PMKRI Cabang Ruteng itu juga menjelaskan, pelaksanaan ANBK di sekolah tersebut berjalan lancar tanpa kendala.
“Jaringan internet dan jaringan listrik sangat aman dan tidak mengalami gangguan apa pun. Biarpun lembaga ini terletak di daerah pedalaman, tetapi secara sarana dan prasarana tidak jauh berbeda bahkan sama dengan sekolah-sekolah yang sudah mapan di kota-kota,” jelas pastor Bernad.
Terhadap kesuksesan pelaksanaan ANBK itu, Pastor Bernad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mendukung keberlangsungan kegiatan.
Ucapan terima kasih itu utamanya disampaikan kepada Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI yang hadir memantau pelaksanaan kegiatan ini lewat Tim Monev.
Mereka adalah Sendy Kurnianto, S.E, M.AP, Kasubbag Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Bagian Keuangan dan Imanuel Edyson.
Selain itu, juga disampaikan kepada Pengadministrasi Umum pada Subbagian Perlengkapan dan Barang Milik Negara Bagian Umum dan BMN dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur juga hadir yang diwakili oleh Pelipus Asol, SH, Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Panitia ANBK tingkat SMAK, peserta, serta semua pihak yang sudah bekerja menyukseskan kegiatan tersebut.
Ketua pelaksana ANBK SMAK Watumingan, Isfridus Syukur, mengatakan asesmen nasional merupakan kesempatan untuk mengukur sejauh mana satuan pendidikan berupaya menciptakan generasi muda Indonesia yang berkualitas serta berdaya saing.
Menurut dia, hasil asesmen nasional akan menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar dalam pembenahan diri menuju ke hal-hal yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
“Karena itu, kami bersyukur karena walaupun lembaga kami masih sangat belia (baru didirikan tahun 2016) tetapi sudah bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang sudah lama dan mapan. Dan juga menjadi peserta dalam kegiatan ANBK tahun 2021,” kata Isfridus.
Terpisah, salah seorang peserta ANBK, Eurico Suicang Suryatama, menyampaikan rasa sukacitanya karena boleh mengambil bagian dalam asesmen nasional.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Romo Kepala Sekolah dan para guru karena saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk mengikuti asesmen nasional,” ujar siswa kelas XI IPA itu.
Ia juga menyampaikan tentang nilai positif yang diperoleh oleh para siswa dan siswi setelah mengikuti kegiatan ANBK tersebut.
“Asesmen ini membuat saya untuk terus meningkatkan kemampuan saya dalam literasi dan numerasi. Pengalaman ini mendorong saya untuk menjadikan budaya membaca sebagai kebiasaan yang harus menjadi kepribadian setiap siswa,” tutup siswa yang kerap disapa Icang itu.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Herlina Sada dan Korniyati Indah peserta ANBK dari kelas XI.
Herlina dan Korniyati juga sangat senang karena dari sekian banyak siswa yang ada di SMAK, mereka yang terpilih menjadi bagian dalam peristiwa bersejarah.
Mereka berharap agar asesmen ini terus dijalankan baik secara nasional maupun daerah.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba