Labuan Bajo, Vox NTT– Staf Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Dian Yosefa Labuan Bajo Manggarai Barat (Mabar), Kamis (14/10/2021) lalu.
Dalam kunjungan itu, pihak Kemanaker memantau kelaikan BLK Komunitas Dian Yosefa Labuan Bajo.
Ketua BLK Komunitas Dian Yosefa Labuan Bajo Sr. Maria Yosefina Pahlawati menjelaskan, dalam kunjungan pihak Kemanaker, ada sejumlah kendala yang disampaikan.
Kendala yang dihadapi oleh pengurus BLK yaitu, masih kurangnya tenaga instruktur yang mempuni.
“Saya sampaikan bahwa, kendala yang kami hadapi itu terkait tenaga instruktur yang menguasai alat-alat itu,” ungkap Sr. Yosefina kepada VoxNtt.com, Senin (18/10/2021).
Sebelumnya kata Sr. Yosefina, ada satu orang yang disiapkan untuk menjadi tenaga instruktur untuk alat-alat menjahit tersebut.
“Jadi dia dikirimkan ke Semarang untuk pelatihan selama satu bulan. Tapi waktu satu bulan itu belum cukup untuk menguasi 5 alat menjahit tersebut,” tegasnya.
Sr. Yosefina meminta Kemenaker untuk menyiapkan tenaga profisional yang dapat melatih bukan hanya 1 orang melainkan 5 sampai 10 orang untuk menjadi tenaga instruktur.
Sr. Yosefina menambahkan, menanggapi permintaannya, pihak Kemanaker mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut.
Sebelumnya diberitakan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Dian Yosefa di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) segera digunakan.
BLK Komunitas Dian Yosefa ini akan digunakan khusus untuk pelatihan menjahit.
Saat ini jelas Sr. Yosefina, sudah ada sejumlah mesin yang telah dipasang di dalam BLK tersebut.
“Di dalamnya BLK sudah ada 16 mesin terdiri dari alat jahit, mesin obras, mesin bordir. Selain itu juga ada strika dilengkapi dengan meja strika,” ujarnya.
Sr. Yosefina mengatakan, di dalam BLK Komunitas Dian Yosefa disiapkan juga ruangan untuk proses belajar ilmu menjahit.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba