Ruteng, Vox NTT- Sebuah mobil milik Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dibiarkan telantar di Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Mobil tersebut kini terparkir di halaman rumah dari salah satu warga asal Matim. Informasi yang dihimpun media ini, pemilik rumah tersebut sudah lama tinggal di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. Dia adalah salah satu pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur.
Kondisi kendaraan tersebut terlihat hancur seperti baru saja mengalami kecelakaan berupa tabrakan. Bagian depannya terlihat hancur. Dua lampu belakang juga pecah.
Mobil berwarna putih itu pun tampak kusam dan kelilingnya ditumbuhi lumut. Di bagian kiri dan kanan tertulis jelas “Puskesmas Keliling Dinas Kesehatan Kab. Manggarai Timur tahun anggaran 2017”. Mobil tersebut terparkir dengan posisi mengarah ke jalan raya tanpa berplat.
VoxNtt.com mencoba meminta pengakuan dari beberapa tetangga sekitar rumah tersebut. Mereka mengaku, kendaraan tersebut sudah lama terparkir di halaman rumah itu. Mereka juga mengaku, pemilik rumah tersebut tidak menempati rumah karena tinggal di Borong.
“Mobil ini sudah lama parkir di sini. Kami tidak tahu apa alasannya parkir di sini. Kami juga tidak tahu siapa pemilik rumah ini karena mereka tidak tinggal di sini. Mereka di Borong. Kerja di Dinas Kesehatan Matim,” ujar salah satu sumber.
Sumber lain juga mengaku, mobil tersebut sebelumnya menjalani perbaikan di salah satu bengkel yang ada di Kota Ruteng selama bertahun-tahun.
Ia pun mengaku heran karena walau sudah masuk bengkel, namun mobil tidak kunjung bisa beroperasi. Bahkan malah parkir di halaman rumah warga dengan kondisi yang tidak diperhatikan.
“Kalau dilihat dari kondisi mobilnya sepertinya tabrak. Lalu, mengapa Dinkes Matim membiarkan mobil ini tidak terurus. Ini yang disayangkan. Apalagi kalau ada uang negara untuk biaya perbaikan. Kemana uang perbaikan,” jelas sumber tersebut.
VoxNtt.com juga berhasil meminta komentar dari pemilik bengkel di Kota Ruteng. Ia mengisahkan, mobil tersebut memang sudah lama parkir di bengkelnya untuk perbaikan karena mengalami kecelakaan.
Namun, perbaikan tidak dilanjutkan karena pihak dari Dinkes Matim mengaku tidak punya uang untuk membayar ongkos perbaikan. Dengan demikian, mobil tersebut akhirnya dibawa keluar dari bengkel tersebut.
“Kita terus terang saja, mobil itu sebenarnya kan abis terbalik gitu. Nah terjadilah Water Hamer karena dihidupkan paksa, mesinnya pecah, kemudian waktu itu saya estimasi sekitar 80-an juta mas. Nah, dari situ tidak ada kabar. Hampir tiga tahun mobil itu di sini mas. Akhirnya saya bilang, bagaimana dengan parkiran saya ini? Sekian tahun kamu nggak ada komunikasi, terakhir saya minta ganti rugi, ya mereka juga nggak keluar uang,” jelas sumber tersebut.
Ia juga mengisahkan, walaupun mobil tersebut sudah dibawa keluar dari bengkel pada awal tahun 2021 yang lalu, namun masih ada pihak dari Dinkes Matim yang meminta estimasi biaya ke bengkel tersebut.
“Dua bulan lalu mereka datang juga untuk meminta estimasi lagi ke saya terkait alat-alat yang diganti. Saya bilang saya nggak mau ngeluarin. Itu bukan urusan saya lagi. Karena mobil udah keluar. Kalau keluar estimasi lagi maka itu urusan lain lagi. Tapi memang benaran bawa mobil di sini hampir 3 bahkan 4 tahunan,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, dr. Surip Tintin menjelaskan, mobil tersebut mengalami kecelakaan pada dua tahun yang lalu setelah mengantarkan pasien rujukan di RSUD Ruteng.
Ia juga mengaku, pihak Dinkes telah melakukan konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mendapat saran untuk dilakukan pemutihan karena sudah berusia lima (5) tahun.
Pernyataan usia kendaraan yang mencapai lima tahun tersebut berbanding terbalik dengan yang tertulis di mobil tersebut. Di mobil tertulis jelas bahwa kendaraan tersebut dianggarkan pada tahun anggaran 2017. Sementara, pengakuan Kadis Kesehatan Matim menyampaikan bahwa mobil tersebut dianggarkan pada tahun anggaran 2016.
“Mobil ini celaka 2 tahun lalu, sudah konsultasi dengan BPK saran BPK untuk dilakukan usulan ke bagian Aset untuk pemutihan karena nilai aset nya sudah nol karena sudah 5 tahun, jika diperbaiki butuh dana sangat besar, kami akan ajukan pemutihan sesuai saran BPK. (Kecelakaan) terjadi saat pulang sehabis rujuk pasien dari Borong ke ruteng, mobil slip dan sopir tidak bisa kendalikan kendaraan,” tulisnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (23/11/2021).
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba