Ruteng, Vox NTT- Paroki St. Mikael Kumba menjadi tuan rumah kegiatan evaluasi program kerja pada Tahun Tata Layanan Pastoral Kasih untuk Kevikepan Ruteng pada 29-30 November 2021.
Vikep Ruteng RD. Geradus Janur mengapresiasi panitia yang menyelenggarakan kegiatan ini. Ia mengaku bangga karena semua peserta sidang yang berasal dari 26 paroki se-Kevikepan Ruteng mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan penuh semangat dan aktif mengemukakan pendapat serta pandangan tentang kehidupan menggereja dewasa ini.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pastor Paroki Kumba beserta panitia yang telah menyiapkan segala sesuatu demi memperlancar kegiatan evaluasi ini,” kata Pastor Geradus saat menutup kegiatan, Selasa (30/11/2021).
Kegiatan evaluasi bisa berhasil menurut dia, karena kerja keras panitia. Pikiran, pendapat dan saran dari para pastor dan peserta evaluasi juga menjadi masukan yang sangat berarti bagi perkembangan kehidupan gereja di Kevikepan Ruteng ke depannya.
Ia mengatakan, dinamika yang terjadi selama Focus Group Discussion (FGD) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan nyata gereja.
“Mari kita jadikan semuanya itu sebagai pemicu dan pelecut semangat untuk senantiasa melahirkan gagasan yang kreatif dan inovatif demi kemajuan gereja kita,” kata Pastor Geradus.
Para peserta dalam kegiatan ini mengevaluasi berbagai program kerja pastoral selama tahun 2021.
Evaluasi tersebut menyangkut sensus umat, aset keuskupan, dan aset paroki. Juga berkaitan dengan bidang-bidang tugas gereja antara lain bidang pewartaan, pengudusan, persekutuan dan pelayanan sosial.
Semua paroki se-kevikepan Ruteng telah menjalankan program-program pastoral pada Tahun Tata Layanan Pastoral Kasih dengan baik di tengah ancaman bencana non alam Covid-19.
Meskipun demikian, masih banyak catatan yang harus diperhatikan karena program-program belum dijalankan secara maksimal.
Dalam FGD yang dipandu oleh tim dari Puspas Ruteng banyak isu pastoral yang diangkat oleh peserta antara lain permandian darurat, pernikahan beda agama, pernikahan di bawah umur, poligami, pembaptisan anak yang orang tuanya belum menikah, paroki ramah anak, dan paroki yg peka terhadap eksistensi lingkungan.
Paroki-paroki yang terlibat dalam evaluasi ini antara lain Paroki Pagal, Paroki Poco, Paroki Karot, Paroki Timung, Paroki Poka, Paroki Kumba, Paroki Mbaumuku, Paroki Karot, Paroki Redong, Paroki Golodukal, Paroki Cewonikit, Paroki Katedral, Paroki Ponggeok, Paroki Iteng, Paroki Denge, Paroki Narang, Paroki Todo, Paroki Langke Majok, Paroki Rejeng, Paroki Cancar, Paroki Ngkor, Paroki Wangkung, Paroki St. Klaus, Paroki Beo Kina, Paroki Rua, dan Paroki Nanu.
Dalam evaluasi ini, setiap paroki mengutus 2 sampai 3 perwakilan termasuk pastor paroki.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Puspas Keuskupan Ruteng RD. Martin Cen bersama tim yang memandu seluruh kegiatan evaluasi ini.
Ketua Dewan Pelaksana Pastoral Paroki Kumba Flori Mentot menilai evaluasi ini sangat bagus karena dapat melihat kembali perjalanan masing-masing paroki selama tahun 2021.
“Kegiatan ini sangat luar biasa. Kita berkumpul untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program kerja masing-masing paroki dan dampaknya bagi kehidupan umat dalam berbagai aspek. Meskipun ada tekanan bencana non alam Covid-19, namun paroki-paroki di kevikepan Ruteng ini masih bisa menjalankan program pastoral dengan baik dan cukup sukses,” kata Flori.
“Kekurangan pasti ada. Dan itu yang harus kita perbaiki ke depan. Saya juga berterima kasih kepada Romo Vikep dan para Pastor Paroki se-Kevikepan Ruteng yang telah memilih Paroki Kumba sebagai tempat pelaksanaan evaluasi. Inilah Paroki Kumba. Inilah kami. Semoga pelayanan kami berkenan di hati para peserta evaluasi,” imbuhnya.
Seorang peserta yang tidak mau namanya mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan gereja di masa depan.
Sumber itu pun sangat berterima kasih kepada pastor paroki Kumba bersama panitia yang telah menjadi tuan rumah untuk kegiatan ini.
“Saya merasakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan gereja ke depan. Gereja harus hidup selaras zaman. Gereja harus terus merefleksikan dirinya agar bertumbuh ke arah yang lebih maju. Evaluasi menjadi momen yang sangat menentukan arah gereja. Saya juga berterima kasih kepada Pastor Paroki Kumba bersama jajaran panitia yang telah menjadi tuan rumah yang melayani dengan hati penuh kasih,” katanya.
Kontributor: Narsi Paus
Editor: Ardy Abba
Dapur Tara, Restoran dengan Konsep Alam Bertarung di Tengah Gemuruhnya Super Premium