Ruteng, Vox NTT- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Fraksi Hanura Paulus Jemarus mendesak Bupati Herybertus G. L. Nabit untuk mencopot Direktur Perumda Tirta Komodo Marsel Sudirman.
Desakan itu disampaikan Jemarus setelah digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang melibatkan Direktur Marsel dengan anggota DPRD Manggarai, Senin (22/01/2022).
Jemarus menerangkan, dirinya sangat tidak puas dengan pengakuan Direktur Marsel di hadapan sejumlah anggota dewan yang tidak berani membocorkan identitas sejumlah oknum anggota dewan yang menitipkan jatah tenaga kerja di Perumda tersebut.
Padahal, lanjut Jemarus, Direktur Marsel sudah terang-terangan mengaku bahwa rekaman yang beredar tentang permintaan jatah tenaga kontrak itu merupakan rekaman suaranya sendiri.
Untuk itu, Jemarus kemudian mendesak Bupati dan Wakil Bupati Manggarai untuk mengevaluasi dan mencopot Direktur Marsel. Pernyataan itu dikemukakan Paul mengingat bahwa Direktur Marsel sudah membalikkan fakta sesungguhnya.
“Pak Direktur itu sebenarnya sudah membalikkan fakta. Di rekamannya lain dan di klarifikasi di dalam lain. Sehingga bagi saya dia telah melakukan pembohongan publik dan pembohongan terhadap lembaga negara,” jelas Jemarus di hadapan VoxNtt.com.
Jemarus meyakini bahwa rekaman yang menjelaskan tentang permintaan sejumlah pihak, baik Bupati, Wakil Bupati, Sekda maupun DPRD adalah benar adanya. Untuk itu, ia menyarankan agar semestinya Direktur Marsel mengungkap secara jujur.
“Saya dengan pasti mengatakan bahwa apa yang ada didalam rekaman itu sudah benar adanya. Hanya karena mungkin beliau (Direktur Marsel) tadi itu takut untuk menyampaikan siapa nama-nama anggota DPR yang menitipkan. Beliau pasti takut. Yang pasti itu ada,” tambahnya.
Selain tidak puas terhadap pengakuan Direktur Marsel, Jemarus juga merasa tidak puas dengan hasil sidang RDP yang tidak menghasilkan sebuah rekomendasi yang jelas. Mestinya, lanjut Jemarus, ada dua rekomendasi minimal yang harus disampaikan kepada Bupati Nabit yakni tentang evaluasi Direktur Marsel dan mencopotnya dari posisi dan kedudukan sebagai Direktur.
“Kalau bisa jadi rekomendasinya itu dua. Yang pertama itu adalah evaluasi kembali PDAM dan kalau bisa dia harus dicopot. Lebih elegan untuk bisa mengembalikan wibawa dari seorang Bupati, wibawa dari lembaga ini. Setidaknya rekomendasi yang diberikan oleh lembaga hari ini adalah mengevaluasi kembali itu direktur, sebisa mungkin dia harus dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
Pantauan media ini, RDP yang digelar di ruang Paripurna DPRD Manggarai berlangsung alot. Sidang diwarnai dengan berbagai tanggapan dan interupsi dari sejumlah anggota dewan.
Pada kesempatan RPD itu, Direktur Marsel secara jujur mengaku bahwa rekaman tersebut merupakan suaranya sendiri. Namun, ia mengaku bahwa tidak ada anggota DPRD Manggarai yang meminta dan menitipkan jatah tenaga kesana.
“Dengan tegas dan dengan lugas saya mengatakan bahwa sampai dengan saat ini tidak ada orang datang menitip ini saya punya. Tidak ada sampai dengan saat ini termasuk dari DPR,” tutupnya.
Beberapa anggota dewan pun meminta komentar dari Direktur Marsel tentang motifnya dia merekam dan menyebarkannya pe publik.
Namun, hingga RDP itu berakhir, Direktur Marsel tidak menjelaskan motifnya merekam dan menyebarkan tentang bagi-bagi jatah tenaga di Perumda Tirta Komodo.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba