Ende, Vox NTT – Indonesia bebas pasung yang dicanangkan pemerintah sejak 2010 ternyata belum terwujud secara maksimal. Banyak warga yang masih mendapat tindakan pasung dan tidak terpantau oleh pemerintah.
Fabianus Satu (65), salah satunya yang sudah hampir 8 bulan dipasung, namun tidak terpantau oleh pemerintah.
Pria paruh baya itu merupakan warga Dusun Sadonuwa, Desa Tinabani, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende. Ia dipasung keluarga di rumahnya, akibat gangguan jiwa yang dialami selama 5 tahun terakhir. Fabianus dipasung di salah satu ruangan di rumahnya.
Setiap hari ia terkurung di dalam kamar yang berukuran 2 meter persegi. Di kamar itu terlihat tidak ada kasur, hanya ada hanya selimut, tikar, bantal dan baju. Fabianus harus mandi cuci kakus (MCK) di ruangan itu, tidak bisa keluar.
Bau sedikit menyengat langsung tercium saat masuk ke kamarnya. Fabianus tidak banyak berbicara.
Sebelum dipasung, Fabianus sering menggangu masyarakat dan pernah menganiaya istri dan anaknya. Ia juga merusak tanaman milik warga lain.
“Fabianus dipasung sudah 8 bulan terakhir, tiap hari saya dan anak saya yang memberikan makanan kepada Fabianus,” ujar istri Fabianus, Sofia Theno, Kamis (10/02/2022)
Sofia mengungkapkan, tindakan pasung dengan cara merantai kedua kaki Fabianus, merupakan upaya agar tidak ada warga yang diganggunya.
“Ini upaya keluarga, agar Fabianus tidak mengganggu warga, di tengah keterbatasan dana mengobatinya ke rumah sakit,” tuturnya.
Sofia berharap pemerintah dapat memberi bantuan kepada Fabianus, agar bisa berobat.
“Satu sisi, kami merasa iba, namun di sisi lain tidak bisa berbuat lebih karena keterbatasan dana untuk mengobatinya. Maka bantuan dan uluran tangan pemerintah dan dermawanlah harapan kami,” kata Sofia.
Penulis: Nasan Kua
Editor: Ardy Abba