Borong, Vox NTT- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 dan 4,8 kembali mengguncang wilayah Manggarai Raya dan sekitarnya di Provinsi NTT pada Senin (28/02/2022) malam.
Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada pukul 22:16:58 Wita dan pada pukul 22: 42:07 Wita.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Kupang, Margiono, S.Si mengatakan, lokasi gempa berada di Timur Laut Ruteng, Kabupaten Manggrai, NTT.
Hasil analisis BMKG, kata dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan Magnitudo 4,9, dengan episenter terletak pada koordinat 8,12° LS; 120,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 KM Timur Laut Ruteng Manggarai, NTT pada kedalaman 10 KM.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 4,9 Kembali Guncang Manggarai dan Matim
“Jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut,” jelas Margiono dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Senin malam.
BMKG mencatat, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan. Guncangan dirasakan di wilayah Ruteng III-IV MMI.
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi,” ujarnya.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Matim dan Manggarai, Tidak Berpotensi Tsunami
Di Labuan Bajo III MMI, lanjut dia, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Kemudian di Reo, Waingapu II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Menurut Margiono, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Margiono pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selanjutnya, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, silakan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
“Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” imbuh Margiono.
Ia kemudian memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba