Kefamenanu, Vox NTT-Tepat satu tahun sudah Juandi David dan Eusabius Binsasi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati TTU.
Kedua sosok pemimpin yang merupakan mantan birokrat tulen tersebut dilantik dan diambil sumpah jabatan untuk memimpin Kabupaten TTU pada 26 Februari 2021 lalu.
Perjalanan satu tahun kepemimpinan Juandi-Binsasi menahkodai pemerintahan kabupaten yang berada tepat di perbatasan RI-RDTL tersebut mendapat apresiasi dan sejumlah catatan kritis dari anggota DPRD TTU Yohanes Salem.
Salem dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Selasa (01/03/2022), memberikan apresiasi atas segala capaian positif yang berhasil ditoreh Bupati dan Wabup selama setahun memimpin TTU.
Menurut Salem, di awal kepemimpinan keduanya berhasil meraih predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI atas pengelolaan APBD tahun 2020.
Sementara di bidang politik, tutur dia, Bupati dan Wabup dinilai mampu menetralisasi suasana dan tidak mengkotak-kotakkan masyarakat pascapilkada.
Hal itu dinilainya mampu memberikan rasa aman dan nyaman serta harmonisasi antarmasyarakat tetap terjaga meski berbeda pilihan saat pilkada 2020 lalu.
Di bidang kesehatan, Pemkab TTU berhasil menekan angka stunting serta mendorong peningkatan persentase vaksinasi Covid-19 untuk membentuk hard imunity.
Selain itu juga, pada satu tahun kepemimpinan berhasil mempersembahkan rumah layak huni plus perabot bagi 40 KK miskin di 4 desa/kelurahan.
“Di 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati sukses mempercantik tampilan Kota Kefamenanu,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten TTU itu.
Salem pada kesempatan tersebut juga memberikan sejumlah catatan kritis atas kepemimpinan Juandi-Binsasi.
Ia menilai hingga saat ini masih banyak pimpinan OPD yang belum mampu menerjemahkan dan mengeksekusi program kerja dari Bupati dan Wakil Bupati.
Hal itu terjadi salah satunya lantaran masih banyak OPD yang dipimpin oleh pelaksana tugas.
Bahkan termasuk posisi Sekda pun sejak awal tahun 2019 hingga saat ini masih ditempati oleh penjabat.
“Banyak jabatan kepala desa juga yang sampai saat ini masih diisi oleh penjabat bahkan ada yang sudah 3 tahun, juga sampai sekarang Pemda belum mampu mensingkronisasi penggunaan dana desa dengan program yang termuat dalam RPJMD,” tandasnya.
Ia berharap ke depan Pemda TTU lebih serius untuk mendongkrak pembangunan infrastruktur baik itu jalan, jembatan, irigasi dan lain sebagainya.
Sehingga dengan begitu dapat semakin mempermudah akses masyarakat dan mendukung kerja-kerja masyarakat demi peningkatan taraf ekonomi.
“Di bidang ekonomi pemerintah belum memiliki upaya serius dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi masyarakat pasca dihantam pandemi Covid-19,” sesalnya.
Salem melanjutkan, tahun 2022 ini Kabupaten TTU dan khususnya Kota Kefamenanu akan memasuki usia 100 tahun.
Ia berharap di tahun ini ada kado terindah yang dipersembahkan oleh Pemerintah Kabupaten TTU dengan terwujudnya masyarakat TTU yang sejahtera, adil, demoktratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia dan alam.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba