Internasional, Vox NTT- Alkitab menyebutkan banyak orang yang masih menjadi misteri hingga hari ini. Banyak dari tokoh ini yang belum diverifikasi secara historis, dan beberapa telah dihapuskan karena dianggap sebagai metafora.
Ratu Sheba adalah salah satu tokoh misterius tersebut, terutama karena dia hanya muncul dalam satu cerita Alkitab.
Namun, sang ratu tidak hanya muncul dalam satu cerita di Alkitab. Dia juga muncul di kitab suci seperti Al-Quran dan disebut sebagai Bilqis, tapi apa sebenarnya yang terjadi dengan sosok misterius ini? Nah, berikut adalah beberapa kisah tentang Ratu Sheba.
1. Dari mana Ratu Sheba berasal?
Ada satu teori, yang diilustrasikan oleh BBC, yang menyatakan bahwa Sheba mengacu pada kerajaan Sabaean di tempat yang sekarang disebut Yaman. Namun, negara Ethiopia mengklaim bahwa Ratu Sheba berasal dari Ethiopia.
Christian Science Monitor menegaskan bahwa Ethiopia menjalin interaksi dengan Israel dan negara-negara tetangganya pada saat itu sebagai “gerbang” ke Timur Tengah. Hal ini dibuktikan dari 40-50 persen DNA orang Etiopia saat ini berbasis di luar Afrika.
Bahasa yang berasal dari Timur Tengah digunakan di Ethiopia, dan kedua wilayah tersebut bahkan berbagi teknik bertani dan bercocok tanam sama, yang menunjukkan adanya komunikasi dari waktu ke waktu.
2. Ratu Sheba dan Raja Salomo
Jadi, apa hubungan Raja Salomo (Sulaiman) dan Ratu Sheba? Nah, orang-orang Ethiopia percaya bahwa kaisar pertama mereka, Menelik I, adalah putra dari Raja Salomo dan Ratu Sheba.
Terjemahan tulisan-tulisan kuno menyatakan bahwa Raja Salomo memiliki ikatan dengan Ratu Sheba.
Seperti salah satu legenda, Ratu Sheba tidak membiarkan Salomo mendapatkannya dengan mudah, dan ratu berjanji tidak akan mengambil apa pun dari rumah Salomo. Tetapi Salomo memberikan ratu makanan kering dan asin yang membuatnya haus, dan pada malam itu, ratu menyelundupkan segelas air, Salomo mengetahui hal itu dan demikian kesepakatan pun dilanggar.
3. Raja Salomo menginginkan tanah Ratu Sheba
Ada intrik politik di sekitar tanah Ratu Sheba. Raja Salomo dianggap jatuh cinta pada semua potensi emas dan dupa di wilayah itu. Dilansir laman Jewish Encyclopedia, legenda Yahudi menggambarkan tanah Sheba itu adalah tanah yang sangat kaya, baik populasi maupun sumber daya alamnya.
Jadi Raja Salomo meminta Ratu Sheba untuk datang menemuinya di bawah ancaman invasi. Ratu Sheba menjawab bahwa dia akan datang, yang berubah menjadi rayuan dan benih asmara di antara mereka berdua.
4. Kemungkinan besar kerajaan Ratu Sheba sangat menawan
Jika memang Ratu Sheba berasal dari Ethiopia modern, maka ada kemungkinan besar bahwa istana kunonya terletak di daerah yang dikenal sebagai wilayah Tigray. Bagian Ethiopia ini berisi lebih dari seratus gereja kuno, yang sebagian besar masih digunakan.
Pengunjung dapat melihat sisa-sisa kota kuno, termasuk obelisk putih setinggi 1600 kaki yang dianggap sebagai batu tertinggi yang pernah di dirikan manusia. Dikutip National Geographic, situs itu juga mencakup katakombe kerajaan bawah tanah dan tambang emas raksasa yang mungkin menjadi hadiah untuk Salomo.
Tetapi, tidak 100 persen dapat dikonfirmasi bahwa Ratu Sheba tinggal di Ethiopia. Beberapa monumen yang terkait dengannya berjarak seribu tahun dari saat dia hidup. Tetapi penggalian arkeologis telah mengkonfirmasi bahwa segel kerajaan ditemukan di Aksum (yang dulunya adalah ibu kota Kekaisaran Aksum), dan pada 2018, wilayah tersebut hanya digali 10 persen. Dengan kata lain, banyak bukti tentang kehidupan ratu Sheba di Afrika yang belum terungkap.
5. Makam Ratu Sheba
Makam Ratu Sheba, sebagaimana yang dikutip laman Information Nigeria, diyakini berada di luar sebuah desa bernama Oke-Eiri. Ribuan orang datang setiap tahun untuk memberi hormat kepada ratu. Makam itu sendiri dinaungi oleh pepohonan dan dikelilingi oleh reruntuhan serta bangunan kuno.
Pada 2015, para ilmuwan menggali daerah itu untuk memastikan apakah itu benar-benar tempat pemakaman ratu. Tetapi terlepas dari apakah ratu yang sebenarnya dimakamkan di sini atau tidak, situs itu pasti cukup penting untuk menjadi tempat yang ditunjuk untuk menghormatinya.
6. Negeri Ratu Sheba kaya akan rempah-rempah
Rempah-rempah adalah cara mudah untuk membuat suatu negeri menjadi kaya. Alkitab menegaskan bahwa Ratu Sheba memberi Salomo sejumlah besar rempah-rempah, selain emas dan batu mulia. Selanjutnya dikatakan, “Tidak pernah ada rempah-rempah seperti yang diberikan ratu Sheba kepada Raja Salomo.”
Rempah-rempah terkadang diberikan sebagai penghormatan kepada raja-raja. Hal ini juga setara dengan catatan lain tentang orang-orang dari Sheba dalam Alkitab, yang juga datang dengan banyak rempah-rempah untuk diperdagangkan.
Jadi bumbu apa yang dibawa sang ratu? Alkitab tidak menjelaskan secara rinci. Namun, fakta yang dikeluarkan oleh Netherlands African Business Council menyebutkan bahwa itu termasuk kunyit, jahe, dan korerima (alias kapulaga Ethiopia) sebagai rempah-rempah yang ditanam di negara tersebut.
7. Ratu Sheba menyembah matahari
Raja Salomo dan Ratu Sheba dihadapkan pada budaya yang berbeda, termasuk menyangkut soal keyakinan dan sudut pandang tentang apa yang disebut dewa. Dikutip laman Encyclopedia Britannica, dalam beberapa cerita, Ratu Sheba memerintah sebuah kerajaan yang menyembah matahari.
Raja Salomo mengirim sepucuk surat untuk mengajak Ratu Sheba dan para pengikutnya mulai mengabdi pada dewa Yahudi. Sang ratu mengirim hadiah kepada Raja Salomo sebagai tanggapan, tapi tidak diterima. Raja Salomo akhirnya melakukan perjalanan langsung ke istana Ratu Sheba.
Dari sana, sebagian besar cerita tertulis di Alkitab. Tapi ada satu tambahan penting. Setelah mendengarkan kebijaksanaan Raja Salomo dan kagum dengan istananya, sang ratu akhirnya masuk keyakinan Yahudi.
Saat ini, ada warisan Yahudi di Ethiopia dan daerah sekitarnya, melalui kelompok agama Beta Israel. Jadi Raja Salomo memberikan pengaruh budaya religius kepada negeri Ratu Sheba.
8. Ratu Sheba membawa tanaman misterius ke Timur Tengah
Josephus adalah salah satu sejarawan besar di peradaban kuno, dan menurutnya, Ratu Sheba membawa tanaman misterius yang disebut “balsam” ke Tanah Suci Yerusalem. Para ahli memang tidak begitu yakin dengan apa yang dimaksud Josephus sebagai “balsam”. Tapi kemungkinan besar adalah bunga tropis dalam genus Impatiens.
The Old Farmer’s Almanac menggambarkan tanaman itu sebagai tanaman naungan dan air, yang dianggap sebagai simbol status bagi orang-orang yang tinggal di daerah panas dan kering di benua Afrika. Bible Study Tools menunjukkan bahwa “balsam” juga bisa merujuk pada wewangian yang harum atau resin yang diekstraksi dari tanaman (bukan hanya dari bunga balsam). Jadi mungkin saja sang ratu memikat Salomo dengan aroma ini.
9. Keberadaan Tabut Perjanjian
Cerita berlanjut bahwa Menelik, putra Salomo dan Sheba, melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk melihat ayahnya. Saat dia tiba, dia disambut dengan tangan terbuka.
Raja Sulaiman bahkan meminta Menelik untuk tinggal dan memerintah negeri itu setelah dia meninggal, tapi Menelik menolak dan mengatakan akan pulang. Menelik pergi di tengah malam dengan membawa Tabut Perjanjian.
Memang, banyak dari kisah ini adalah mitos dan legenda. Namun National Geographic merinci bahwa para imam Ethiopia mengklaim sedang melindungi Tabut Perjanjian (dan Sepuluh Perintah) di Aksum, Ethiopia. Tabut Perjanjian ini dilindungi di bawah pengawasan para biarawan.
10. Ratu Sheba memiliki aura kekuatannya sendiri bahkan setelah ia tiada
Negara Ethiopia menganggap Ratu Sheba sebagai ibu suri bagi rakyat mereka. Mengapa tidak, kan? Putranya membawa Tabut Perjanjian ke Ethiopia, dan dia memiliki anak dengan seorang raja yang diberkati oleh Tuhan. Hal itu membuat beberapa orang menganggap bahwa Ethiopia adalah umat pilihan Tuhan.
Faktanya, keturunan ratu memiliki sebuah aturan yang secara resmi dimasukkan ke dalam konstitusi Ethiopia pada tahun 1955. Ratu Sheba disebutkan dalam kitab suci Ethiopia bernama Kebra Nagast, dan siapa pun yang memegang benda ini dipercaya akan memiliki kekuatan terutama dalam hal kekuasaan.
Pada tahun 1872, Raja Yohannes IV dari Ethiopia memohon kepada Ratu Victoria dalam sebuah surat, “Ada sebuah buku berjudul Kebra Nagast yang berisi hukum seluruh Ethiopia. Tolong kirimkan kepada saya buku ini, karena di negara saya orang-orang saya tidak akan mematuhi perintah saya tanpa itu.”
Victoria mengembalikan buku itu dari Inggris (tidak ada kabar apakah dia membacanya atau tidak). Buku itu menunjukkan seberapa besarnya pengaruh yang dimiliki Ratu Sheba, di mana sebuah buku diyakini dapat mempertahankan atau bahkan menghancurkan seorang raja yang memerintah Ethiopia.
Siapa sangka, Ratu Sheba dari Ethiopia ini bisa menjadi ratu paling disegani di zamannya. Apalagi di bawah kepemimpinannya, negerinya memiliki daya tarik, hingga mengundang kehadiran Raja Salomo.
Sumber: IDN Times