Internasional, Vox NTT-Terhitung sudah lebih dari sebulan Rusia menginvasi Ukraina. Berbagai upaya untuk menghentikan perang pun dilakukan, mulai dari negosiasi hingga tawaran referendum Ukraina Timur.
Namun, deret usaha itu masih belum membuat Rusia berhenti menyerang negara eks Uni-Eropa itu.
Berikut rangkuman situasi terkini Rusia vs Ukraina, yang dihimpun CNNIndonesia.com, Minggu (27/3).
1. Rusia Klaim Fase I Perang Selesai
Rusia mengklaim fase pertama agresi militer ke Ukraina telah selesai, sebulan setelah invasi berlangsung.
Wakil Staf Umum Militer Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy, membeberkan operasi militer pasukannya akan kembali fokus ke tujuan utama yakni ‘membebaskan Donbas’ dari Ukraina. Wilayah ini diketahui sudah sejak lama dikuasai kelompok separatis Pro-Moskow.
“Secara umum, tugas utama fase satu operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan. Ini memungkinkan kami, saya tekankan lagi, untuk memfokuskan misi mencapai tujuan utama – pembebasan Donbas,” kata Rudskoy, dalam sebuah pertemuan, Jumat (25/3).
2. Aturan Jam Malam di Ibu Kota Ukraina
Ibu kota Ukraina, Kyiv memberlakukan jam malam mulai Sabtu (26/3) hingga Senin (28/3) di tengah fase pertama agresi Rusia ke Ukraina yang diklaim sudah selesai.
“Komando militer memutuskan memperkuat jam malam, dimulai dari hari Sabtu pukul 20.00 hingga Senin pukul 07.00 pagi waktu setempat,” ujar Wali Kota Kyiv, Vitaly Klitschko, dikutip AFP, Sabtu (26/3).
Kiyv diketahui sudah berulang kali menerapkan jam malam. Pemerintah kota mulai memberlakukan aturan ini sejak hari-hari pertama invasi Rusia.
Dalam aturan itu, warga sipil yang keluar melebihi jam yang sudah ditentukan akan dianggap sebagai mata-mata.
3. 7 Jenderal Rusia Tewas di Ukraina
Pejabat negara Barat mengklaim Ukraina berhasil menewaskan jenderal Rusia sejak pertama Kremlin meluncurkan invasi.
Jenderal Rusia yang belum lama ini tewas yakni Letnan Jenderal Yakov Rezanstev. Ia merupakan Komandan Angkatan Darat Gabungan ke-49 Rusia di distrik militer selatan.
Selain itu, jenderal Pasukan Khusus Chechnya, yang turut membantu Rusia perang di Ukraina, Magomed Tushdev juga turut meninggal.
Sejauh ini, para jenderal Rusia yang tewas selama invasi di antaranya Letnan Jenderal Andrey Mordvichev, Mayor Jenderal Oleg Mityaev, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov, dan Mayor Jenderal Andrei Sukhovitsky.
4. 16 Ribu tentara Rusia Tewas sejak Invasi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim lebih dari16 ribu tentara Rusia tewas di Ukraina sejak invasi.
“Jumlah kerugian Rusia telah melebihi 16.000 korban. Di antara mereka adalah komandan berpangkat tinggi. Sejauh ini tidak ada laporan tentang terbunuhnya kolonel jenderal atau laksamana Rusia. ” ujar Zelensky dalam pesan video yang diunggah ke media sosial pada hari Jumat (25/3).
Ia kemudian berkata, “Namun, dalam jumlah itu kami memiliki komandan salah satu tentara penjajah dan komandan kedua dari Angkatan Laut Laut Hitam.”
5. 300 Warga Tewas Imbas Serangan Rusia di Mariupol
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sekitar 300 warga tewas akibat serangan Rusia di gedung teater Mariupol.
Gedung itu digunakan banyak warga sipil sebagai tempat berlindung dari gempuran pasukan Moskow.
“Pasukan Rusia dengan sengaja menghancurkan Drama Theatre di pusat Mariupol. Pesawat menjatuhkan bom di gedung tempat ratusan penduduk Mariupol bersembunyi dengan damai,” tulis Dewan Kota Mariupol.
6. Roket Rusia Hantam Markas AU Ukraina
Rusia menghantam Pusat Komando Angkatan Udara militer Ukraina di kota Vinnytsia pada Jumat (25/3). Sejauh ini belum ada laporan terkait jumlah korban tewas maupun luka-luka.
“Hari ini sekitar 16.30 waktu setempat, Rusia melancarkan serangan rudal ke wilayah Komando Angkatan Udara Militer Ukraina di kota Vinnytsia,” demikian pernyataan militer Ukraina dikutip AFP.
7. 402 ribu Warga Ukraina Disebut Dipaksa ke Rusia
Pemerintah Ukraina menuding Rusia membawa paksa sekitar 402 ribu warganya ke Negeri Beruang Merah. Sebagian dari mereka dilaporkan menjadi sandera.
Perwakilan ombudsman Ukraina, Lyudmyla Denisova, menyatakan 402 ribu orang tersebut termasuk 84 ribu anak-anak.
Ia menilai, warga yang diangkut itu menjadi sandera Rusia dan sebagai alat agar Ukraina bersedia menyerah.
Sumber: CNN Indonesia