Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd
Ka SMPK Frateran Ndao
Secara terminologis program unggulan sekolah adalah sebuah program yang dikembangkan oleh sekolah untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya.
Namun, dalam konteks SMPK Frateran Ndao, program unggulan adalah program yang dimiliki dan dikembangkan oleh civitas academica SMPK Frateran Ndao untuk mencapai keunggulan dalam hasil (outcome) dan keluaran (output).
Dan bagi SMPK Frateran Ndao, program unggulan sekolah terintegrasi melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan utama yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program pembelajaran yang dilakukan di dalam suatu jenjang pendidikan.
Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik secara rutin dan terjadwal dalam jam-jam pelajaran setiap hari efektif pada kalender pendidikan.
Kegiatan intrakurikuler ini diberikan kepada seluruh peserta didik yang mana kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan minimal setiap mata pelajaran yang tergolong inti maupun khusus di satuan pendidikan.
Sedangkan kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dimaksudkan untuk lebih memperdalam, memahami dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok sesuai jenjang pendidikan masing-masing. Oleh karena itu, maka:
1. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang berkaitan langsung dengan kagiatan intrakurikuler.
2. Tujuan Kegiatan kokurikuler untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mendalami dan manghayati materi pelajaran.
3. Kegiatan kokurikuler yang dilakukan tidak menimbulkan beban berlebihan bagi peserta didik.
4. Kegiatan kokurikuler tidak menimbulkan tambahan beban biaya biaya yang dapat memberatkan peserta didik atau orangtua.
5. Penanganan kegiatan kokurikuler dilakukan dengan sistem administrasi yang teratur, tertib dengan adanya pemantauan dan penilaian.
Dan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan peserta didik, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik dalam mata pelajaran program inti dan pilihan.
Walaupun sama-sama dilaksanakan diluar jam pelajaran kelas, bila dibandingkan dengan kegiatan kokurikuler, kegiatan ekstrakurikuler lebih menekankan pada kegiatan kelompok dan belajar sosial.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat peserta didik yang sesuai serta di dalam kondisi lingkungan dan sosial budaya.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ditangani oleh guru atau petugas lain yang ditunjuk sesuai kompetensi.
Di eja lebih jauh, bahwa baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler bagi SMPK Frateran Ndao terangkum dalam RPS (Rencana Pengembangan Sekolah).
Program Unggulan SMPK Frateran Ndao
a. Bidang intrakurikuler
1. Peningkatan dalam Pencapaian hasil AKM (literasi dan numerasi ) serta survei karakter.
2. Peningkatan nilai hasil US
3. Menghasilkan lulusan yang cerdas, berkarakter dan terampil.
4. Peningkatan prestasi akademik dan non akademik
5. Penguasaan IT bagi pendidik dan peserta didik.
6. Pembelajaran berbasis IT.
7. Menghasil profil pelajar pancasila, yaitu:
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
b. Mandiri;
c. Bergotong-royong;
d. Berkebinekaan global;
e. Bernalar kritis;
f. Kreatif.
b. Bidang kokurikuler
1. Pengayaan
2. Remedi
3. Penugasan terstruktur dan
4. Penugasan tidak terstruktur
5. Portofolio
6. Bimbingan KSN (Kompetisi Sains Nasional) dan atau OSN (Olimpide Sains Nasional)
7. Menghasil profil pelajar pancasila
c. Bidang ekstrakurikuler
a. Wajib: Pramuka
b. Pilihan:
1. ECC (English Club Conversation)
2. MIPA Club
3. IPS Club
4. Jurnalistik
5. Teater
6. Futsal
7. Football
8. Volley ball
9. Bulu tangkis
10. Tenis meja
11. Bela diri
12. Band/musik
13. Modern dance dan tari tradisional
14. TIK
15. Bina vokalia
16. Drumband
c.. Menghasil profil pelajar pancasila
Selain 3 bidang program unggulan diatas, program unggulan sekolah yang lain, yang tidak kalah pentingnya adalah
a. Kegiatan literasi. Secara etimologis istilah literasi berasal dari bahasa latin “literatus” yang artinya orang yang belajar.
Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Namun, bagi SMPK Frateran Ndao, literasi tidak cukup hanya dengan membaca saja, melainkan harus diikuti dengan menulis.
Oleh karena itu, mulai awal April literasi pada satuan pendidikan SMPK Frateran Ndao, sudah mulai dengan literasi menulis, khususnya karya fiksi.
Dan dalam wacana, pada bulan Juni, peserta didik akan melaksanakan pelatihan menulis fiksi, juga menulis KIR (Karya Ilmiah Remaja).
Dengan demikian, harapanya dari SMPK Frateran Ndao lahir para penulis.
Jadi, kami ingin mewujudkan ungkapan ini “ tulislah apa yang anda baca dan bacalah apa yang anda tulis”.
Kami berharap, agar kegiatan literasi di satuan pendidikan SMPK Frateran Ndao, bisa lebih efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dan memberikan pengalaman bermakna, serta menumbuhkan karakter karakter positif pada diri peserta didik.
Hal ini seiring dengan pendapat beberapa ahli pendidikan yang menyatakan bahwa pembelajaran keterampilan akan efektif bila dilakukan dengan menggunakan prinsip belajar sambil mengerjakan atau learning by doing (Mills,1977).
Menurut Leighbody (1968) menjelaskan keterampilan yang dilatih melalui praktik secara berulang-ulang akan menjadi kebiasaan yang otomatis dilakukan.
Sementara itu Goetz (1981) dalam penelitiannya melaporkan bahwa latihan yang dilakukan berulang-ulang akan memberikan pengaruh yang sangat besar menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, diperlukan umpan balik yang relevan yang berfungsi untuk memantapkan kebiasaan yang tidak pernah mati atau hilang.
Dan sejak tahun ajaran 2020/2021 SMPK Fratern Ndao telah melakukan inovasi, diawal tahun ajaran baru, yakni setiap peserta didik harus memiliki pojok literasi, yang bisa digunakan untuk berliterasi selama 15 menit sebelum PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), selama masa pandemi Covid- 19.
Dan hingga kini api literasi belum padam saat PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) dan saat kembali PJJ sejak awal maret hingga 19 maret 2022, literasi tetap menyala, yang dibuktikan lewat jurnal dan foto literasi.
Dan kami memiliki komitmen untuk tidak hanya berliterasi hanya melalui membaca saja, melainkan ditingkatkan dengan menulis, yang direncanakan pada awal April peserta sudah mulai dengan menulis karya fiksi.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain supaya melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama.
SMPK Frateran Ndao melatih peserta didik supaya memiliki jiwa pemimpin, melalui kegiatan LKTD (Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar), yang biasanya diikuti oleh para kandidat calon pengurus OSIS.
Akhir dari kegiatan ini, biasanya ada debat para calon ketua dan wakil ketua OSIS, dan stelah dilanjutkan dengan PEMILU secara LUBER.
Kegiatan seperti ini sebagai pembelajaran bagi peserta didik, agar mereka memilki pengalaman pendidikan politik dalam berdemokrasi.
c. Pendidikan karakter
Secara etimologi, istilah karakter asal dari bahasa Latin character, yang berarti tabiat, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian serta akhlak.
Sedangkan kata karakter (Inggris: character) berasal dari Bahasa Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave” (Ryan dan Bohlin, 1999:5). Kata “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1987:214).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan (inner self), akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak.
Berdasarkan etimologi di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan-nya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perkataan serta perilaku sehari-hari berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Dari konsep karakter ini muncul konsep Pendidikan karakter (character education).
Terminologi Pendidikan karakter mulai dikenal sejak tahun 1900-an. Thomas Lickona dianggap sebagai pengusungnya, terutama ketika ia menulis buku yang berjudul The Return of Character Education dan kemudian disusul bukunya, Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility (1991).
Melalui buku-buku tersebut, dia menyadarkan dunia barat akan pentingnya Pendidikan karakter. Pendidikan karakter menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good) (Lickona, 1991:51).
Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada anak, tetapi lebih dari itu Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik, sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan hal baik. Pendidikan karakter ini membawa misi yang sama dengan Pendidikan akhlak atau Pendidikan moral.
Dan fakta menunjukan bahwa potret bangsa kita saat ini sedang mengalami berbagai degradasi moral berupa goncangan permasalahan yang sangat mengganggu jalannya proses pembangunan.
Korupsi yang semakin marak, keteladanan para pemimpin yang semakin kropos, tumbuh suburnya pornografi dan pornoaksi, maraknya penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, perzinahan yang dianggap biasa, perampokan, perjudian, kekerasan, anarkisme, radikalisme, tawuran pelajar, bentrok antarwarga, praktik politik yang tidak bermoral, tingginya angka kriminalitas, dan lain-lain.
Ditambah dengan efek negatif adanya globalisasi informasi dan teknologi, serbuan budaya asing yang semakin deras, secara langsung maupun tidak langsung ikut berpengaruh terhadap munculnya berbagai problematika bangsa sehingga ikut serta menghambat lajunya pembangunan.
Dengan melihat fakta yang demikian, maka penyebab utama dari adanya berbagai permasalahan di atas adalah sebagian anak bangsa ini belum sepenuhnya mempunyai karakter baik yang menghormati nilai-nilai luhur dan mulia.
Oleh karena itu pembangunan karakter bangsa (nation character building) merupakan sebuah keniscayaan yang dilakukan oleh semua pihak agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang berkarakter kuat.
Sebagai salah satu upaya membangun karakter tersebut, maka pendidikan karakter sangat dibutuhkan, penting dan strategis saat ini.
Maka, SMPK Frateran sejak tahun 2019 berkomitmen untuk mengedepankan pendidikan karakter dan mengintegrasikan dalam seluruh kegiatan baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
Dan di saat pandemi Covid- 19 ini, ketika kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, maka pendidikan karakter tetap dilaksanakan.
Apalagi saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka terbatas, pendidikan karakter tetap menjadi perhatian, terlebih karakter yang berkaitan kedisiplinan.
Kedisplinan bagi SMPK Frateran Ndao, tetap menjadi primadona dan menjelma menjadi ciri khas sekolah, yang didukung dengan brand sekolah, yakni Beriman, Beradab, Berbudaya dan Berkualitas.
d. Kegiatan kerohanian
Kegiatan kerohanian, juga menjadi program unggulan bagi civitas academica SMPK Frateran Ndao.
Dan jika situasi normal, SMPK Frateran memiliki program rutin, berupa ziarah rohani di bulan Maria, retret bagi peserta didik kelas 9, safari koor gereja dan misa jumat pertama setiap awal bulan. Kegiatan rohani sebagai program unggulan sekolah mau mengatakan bahwa SMPK Frateran Ndao dalam melaksanakan kegiatan proses pendidikan, tidak hanya mementing olah pikir (literasi dan numerasi), melainkan ada olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Dengan demikian, SMPK Frateran Ndao berupaya untuk melaksanakan pendidikan secara holistik, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara utuh.
Akhirnya, semoga dengan mengetahui program unggulan pada satuan pendidikan SMPK Frateran Ndao, para orang tua yang memiliki putra/i nya yang masih di bangku SD dapat memilih sekolah yang memiliki program unggulan, seperti SMPK Frateran Ndao yang juga ditetapkan sebagai salah satu Sekolah Penggerak di Kabupaten Ende, melalui keputusan direktur jenderal pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah, No. 0301/C/HK. 00/2022 tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak angkatan 2. Dan tentunya ini juga yang merupakan keunggulan SMPK Frateran Ndao.
.