Labuan Bajo, Vox NTT- Tumpukan botol minumam keras (miras) terlihat berserakan di Kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (KSPN) Waterfront City Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantauan VoxNtt.com, Kamis (31/03/2022) sore, tumpukan botol miras dari berbagai jenis itu terlihat berserakan di tribun bagian utara.
Pelaku Pariwisata Matheus Siagian menyayangkan hal tersebut.
Menurut dia, fasilitas yang ada di Waterfront City harus dijaga bersama. Karena itu, pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarang tempat.
Matheus juga menekankan bahwa suatu tempat (tujuan wisata) itu harus punya sistem.
“Terkait hal itu, nah sekarang untuk tempat-tempat ini belum bisa ada sistem karena tempat ini belum diserahterimakan ke Pemda Mabar. Jadi harapan saya sebagai pelaku pariwisata semoga ini bisa segera diserahterimakan ke Pemda Mabar,” ujar Matheus kepada VoxNtt.com.
Ia mengatakan, selama ini belum tahu jelas siapa yang mengelola Waterfront City. Jika diserahkan kepada Pemda Mabar kata dia, obyek wisata tersebut pasti bisa dijaga dengan baik.
“Jika sudah diserahkan kepada Pemda Mabar, Pemda Mabar juga bisa mengalokasikan dana di situ untuk petugas kebersihan untuk secara rutin keliling untuk membersihkan tempat tersebut,” jelasnya.
Dana untuk itu semua kata dia, bisa bersumber dari uang parkir kapal-kapal dan juga parkir kendaraan. Bisa Pemda Mabar memiliki unit-unit usaha di tempat itu.
“Uangnya bisa dipakai untuk pemeliharaan obyek-obyek wisata,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyebut, Waterfront merupakan ruang publik yang dimiliki bersama untuk kepentingan bersama.
“Kami berharap masyarakat bisa ikut menjaga, minimal jangan buang sampah dan jangan merusak fasilitas yang ada,” ujar Shana kepada VoxNtt.com.
Menurutnya, tempat sampah telah disiapkan. Sebab itu, ia meminta para pengunjung untuk membuang sampah di tempat sampah.
“Bagus malah kalau ikut serta aktivitas masyarakat bersih-bersih yang rutin dilakukan penggiat lingkungan di Labuan Bajo,” pintanya.
Shana menambahkan, tidak hanya fasilitas yang sudah premium, warga juga harus menjadi warga berkualitas premium yang memiliki kesadaran lingkungan dan menjaga Labuan Bajo sebagai ‘rumah’ bersama agar bersih dan indah.
“Mari sama-sama kita juga menjadi warga berkualitas premium yang memiliki kesadaran lingkungan, menjaga Labuan Bajo ‘rumah’ kita bersama agar bersih dan indah,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba