Bajawa, Vox NTT-Setelah berhasil melakukan kegiatan Pertunjukan Rakyat Virtual di wilayah Kabupaten Manggarai, Mabar dan Matim, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo) RI kembali menggelar kegiatan Pertunjukan Rakyat Virtual di Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (02/04/2022).
Kegiatan tersebut merupakan program kegiatan dari pemerintah pusat melalui Kemkominfo RI dengan menggunakan medium zoom, live youtube, yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik virtual maupun offline.
Kegiatan itu bertema ” Siap TV Digital Menuju Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju”.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ngada Theodosius Yosefus Nono dalam sambutannya menyampaikan, perkembangan industri informatika dewasa ini menuntut penerapan tekhnologi modern, maka sangat perlu diimbangi dengan kesadaran, pengetahuan dan pahan masyarakat selaku pelaku utama informasi dan komunikasi.
“Saat ini dunia komunikasi dan informatika telah memasuki era digital. Oleh karena itu, masyarakat itu sebagai subyek utama dalam seluruh sistem komunikasi dan informatika harus mampu menyadari dan menerima perubahan-perubahan modernisasi dunia komunikasi yang terjadi dewasa ini,” ucapnya.
Theodosius menyampaikan, kegiatan hari ini merupakan upaya pemerintah dalam memberikan edukasi bagi masyarakat terhadap perubahan dan perkembangan informasi yang semakin digital.
“Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ngada sangat menyambut baik kegiatan hari ini, kegiatan ini mengangkat tema “Siap TV Digital Menuju Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju”. Hal ini berarti bahwa masyarakat harus siap untuk menyambut era baru dalam sistem penyiaran digital. Menuntut masyarakat untuk dapat memahami dan mampu memanfaatkan sistem digital untuk hal-hal kreatif,” tuturnya.
Dengan demikian lanjut dia, dengan TV digital berarti siap untuk berkembang dan maju dengan memanfaatkan segala sumber yang ada terutama sistem informatika yang semakin digital secara kreatif dan bertanggung jawab untuk masyarakat yang lebih sejahtera dan makmur.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ngada Kila Patrisius selaku narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, jika berbicara TV analog seperti yang ditayangkan, bahwa TV analog itu gambarnya pecah-pecah, bintik-bintik, seperti yang dinonton masa kecil.
Tapi menurutnya, di era yang sekarang ini orang mau nonton yang lebih jernih dan bersih.
“Mengapa? TV mendekatkan apa yang jauh dan apa yang terjadi diluar sana kita di sini kita tahu. Tapi kalau apa yang terjadi di sana lalu kita nonton bintik ya untuk apa maka saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia melalui Kemkominfo telah mencanangkan dari TV analog ke TV digital,” jelas Patrisius dalam pemaparan materinya.
Dikatakannya, TV analog itu seperti yang dinonton saat ini, sebab di Ngada ada juga TV digital tetapi peralatan itu yang belum punya.
“Kita orang Ngada dengan kemampuan ekonomi kita yang terbatas. Pemerintah mencanangkan TV digital itu adalah satu frekuensi itu untuk beberapa chanel TV, jadi tinggal kita geser saja tapi frekuensinya tetap dan tidak berubah, itu keuntungannya,” ujarnya.
Ole karena itu menurutnya, sebagai keterwakilan dari Pemkab Ngada melalui Dinas Kominfo Ngada, akan siap membantu masyarakat Kabupaten Ngada untuk melayani semua pertanyaan maupun datang ke kantor tentang bagaimana informasi tentang seputaran TV analog ke TV digital.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemkominfo RI bahwa untuk Kabupaten Ngada tahun ini di alokasikan 12 buah tower hingga jumlah seluruhnya sudah 80 tower meskipun itu belum apa-apa dan itu kami harus tetap meminta baik BST maupun jaringan internetnya,” tutupnya.
Sementara Agung Suprio selaku Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI ) Pusat juga menyampaikan bahwa pentingnya TV Digital di masa sekarang dibanding TV Analog
“Urgensinya pindah dari TV analog ke TV digital, yang pertama bahwa, satu frekuensi itu hanya satu TV jadi kalau di Jakarta itu ada 18 TV Nasional berjaringan termasuk TVRI itu boros pakai 18 frekuensi, tapi kalau pakai digital frekuensi itu dipres karena lebih digital, satu frekuensi bisa maksimum 12 TV , jadi kalau ada 18 TV yang saya gambarkan di Jakarta sesungguhnya kita hanya bisa makai di frekuensi itu pun masih lebih dari jumlah sistem dan kualitas gambarnya lebih jernih,” jelasnya.
Meski demikian pihaknya mengatakan, Kominfo telah membuat master plan, seperti di Jakarta yang ada 9 multiplekser tetapi di NTT mungkin lebih sedikit.
“TV Digital itu sangat canggih daripada TV analog, kita melihat perangkatnya sudah pindah ke digital,” tukasnya.
Sementara Praktisi Komunikasi Katharina Dhema Siba dalam pemaparan materinya terkait Perkembangan Siaran Televisi Indonesia menjelaskan, perkembangan siaran televisi menjadi menarik.
“Ketika dibahas mengingat pertama-tama dahulu, TV digunakan untuk menyiarkan acara penting, masalnya upacara Kemerdekan RI, AG lalu meluas ke berita, hiburan dan bahkan ajang pencarian bakat,” tuturnya.
Sehingga ia merincikan beberapa kriteria penting yang dibagi menjadi tiga diantaranya ; .Program Berita & Penddikan (TVRI, METRO TV, TV ONE, KOMPAS TV, CNN, Program Hiburan seperti Sinetron, Film, Reality Show, ajang Pencarian Bakat, Games, Musik, Iklan seperti Komunikasi Pemasaran Terefektif.
Tidak hanya itu Katharina juga menjelaskan bahwa Televisi juga sebagai media massa yang paling memuaskan dari media lainnya.
“Media masa adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak, televisi termasuk media masa elektronik yang paling memuaskan dari media lainnya dengan alasan efek audio dan visual yang memiliki unsur immediacy dan realism (disampaikan secara langsung dan ditampilkan dengan hal-hal yang nyata),” jelasnya.
Kata dia, ada 3 fungsi media masa menurut Harold D.Laswell, To Inform (menginformasikan apa saja), To Educate (memberikan pendidikan), To Entertain ( memberikan hiburan)
Kemudian sambung dia, TV Digital bukan TV streaming, jadi tidak perlu biaya kuota internet, berbeda dengan TV satelit (parabola) siaran TV digital memakai teknologi antena DVBT2 (tidak ada noise, bintik semut, gambar terbayang), bukan TV kabel berlangganan, TB Digital Hemat Frekuensi, terdapat layanan interaktif dan jadwal acara yang ditayangkan.
Sehingga bagi dia, penting juga dalam berliterasi Media, dimana setelah melihat kelebihan TV Digital , hal yang tak kala penting untuk diketahui dan kembali harus digenggam erat adalah literasi media.
“Literasi merujuk pada kemampuan dan keterampilan individu dalam menerima pesan baik melalui tulisan, bacaan, atau bentuk analisa dalam memecahkan masalah atau menyadari suatu permasalahan tertentu dari suatu media,” tutupnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat, dipandu oleh MC Odaff Elson dan Modesta, juga di meriahkan oleh Invinitum Band.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba