Oleh: Yohanes Mau, SVD
Warga Diaspora Indonesia di Zimbabwe
Hujan di luar masih gerimis dan angin sepoi-sepoi basah membelai tubuhku terasa dingin hingga yang terdalam. Angka di kalender tertulis 19 April 2022.
Pada momen itu saya berjumpa dengan Dewa M. Juniarta Satrawan, Dubes Indonesia untuk republik Zimbabwe dan Zambia di Rumah Komunitas SVD Riverside yang terletak di pinggiran jalan Trans South Africa.
Hadir dalam pertemuan itu adalah Pa Dubes dan staf dari kedutaan dan para imam SVD serta satu keluarga diaspora Jawa.
Perjumpaan itu sungguh saat yang unik dan berharga. Dikatakan demikian karena Dubes sendiri yang datang dan berdialog bersama kami tentang keberadaan kami dan segala aktivitas kemanusiaan yang sedang kami lakonkan di Zimbabwe.
Lebih jauh Pa Dubes berkisah tentang keberadaan kedutaan besar Indonesia untuk Zimbabwe di sini dengan segala kerja sama yang sedang terjalin sejak dulu hingga saat ini.
Ia juga memaparkan tentang beberapa program kerja yang sudah terealisasi selama masa kepemimpinannya dan kini sedang merancang dan meng-apply untuk beberapa program baru yang langsung menyapa realitas kebutuhan orang banyak di negeri ini.
Beberapa program kerja yang sudah berjalan selama ini adalah merekrut anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu yang ingin melanjutkan studi Sarjana, Master hingga doctor bisa berkonsultasi ke kedutaan untuk mengisi form dan mengikuti tes.
Bila lulus tes maka mereka akan dikirim ke Universitas-universitas yang ada di Indonesia yang sudah melakukan kerja sama selama ini sesuai dengan permintaan dari kampus dengan jumlah calon mahasiswa setiap tahun.
Program lain yang sedang dalam perencanaan yaitu tentang penggunaan transportasi kereta api buatan Indonesia, aplikasi Gojek sebagai persediaan lapangan kerja untuk warga Zimbabwe, dan pembangunan pabrik obat.
Pastor Mateus Miten Ruron, SVD atas nama warga Indonesia di Zimbabwe menyampaikan limpah terima kasih banyak atas kunjungan dari Pa Dubes bersama staf dari Kedutaan yang datang jauh-jauh dari Harare untuk mendengar dan merasakan apa yang sedang kami jalankan di tengah orang-orang Matabeleland, Zimbabwe.
Pastor Frans Bhoka Master Misiologi jebolan Philipina ini mengapresiasi program kerja sama luar biasa yang telah dicanangkan oleh Pa Dubes bersama stafnya dalam mempererat relasi hubungan internasional antarbangsa Indonesia dan Bangsa Zimbabwe.
Ia juga mengisahkan tentang salah satu anak parokinya yang memiliki otak brillian namun kendala karena orangtuanya tidak mampu untuk membiayai sekolah ke janjang yang lebih tinggi.
Sehingga ada peluang beasiswa untuk anak-anak Zimbabwe yang ingin bersekolah di Universitas-universitas swasta di Indonesia segera mengikuti tes apabila sudah kontak soal kepastian dari kedutaan Indonesia tentang adanya perekrutan dan tes masuk.
Rombongan dari Kedutaan juga menyerahkan sedikit sembako dan sertifikat penghargaan kepada para warga bangsa Indonesia yang ada di Zimbabwe yang telah turut mempererat hubungan antar Bangsa Indonesia dengan Bangsa Zimbabwe, melalui pelaksanaan profesi dan kegiatannya sehari-hari di Zimbabwe.