Reo, Vox NTT- Status darurat nasional pandemi Covid-19 memang belum berakhir. Namun pemerintah pusat tetap memberi kelonggaran bagi masyarakat untuk melaksanakan aktivitas perkumpulan dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat.
Untuk umat muslim sendiri, sebagian aktivitas yang diberi kelonggaran oleh pemerintah dalam menyambut Idul Fitri, yakni mudik, ziarah kubur, tarawih, salat IAD, malam takbiran dan aktivitas doa lainnya.
Semua kelonggaran itu dimanfaatkan baik oleh umat muslim demi menyambut bulan suci.
Hasil sidang isbat terkait jatuhnya hari raya Idul Fitri juga telah resmi diumumkan Kementerian Agama RI Minggu (1/5/2022) malam. Dengan demikian puncak hari raya Idul Fitri pun jatuh pada Senin (2/5/2022).
Karena itu sebagai perwujudan rasa menyambut hari kemenangan itu, umat muslim di seluruh dunia melaksanakan malam takbiran. Tak terkecuali umat muslim di Kecamatan Reok, Manggarai, NTT.
Seperti dipantau, kegiatan malam takbiran keliling yang dilaksanakan oleh umat muslim di Kecamatan Reok berlangsung aman dan lancar.
Seluruh kegiatan takbiran itu dijaga ketat oleh umat non muslim seperti Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Reo dan pemuda Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT) Ephata Reo sebagai garda terdepan.
Selain itu ada juga kelompok Remaja Masjid (Remas), kelompok Sibat PMI Kecamatan Reok, Tim P3K, Dishub, Pol PP dan TNI/Polri yang turut ambil bagian menjaga keamanan jalannya takbiran.
Antusias umat muslim pun terbilang cukup tinggi mengikuti takbiran di tahun 2022 ini setelah tahun 2019, 2020 dan 2021 sempat vakum karena pandemi.
Tiga tahun sebelum, umat muslim di Reok hanya melaksanakan malam takbiran di pelataran Masjid Nurul Huda, tetapi sekarang sudah diizinkan untuk takbiran keliling.
Adapun rute takbiran yang digelar Minggu malam itu, yakni titik star dari Masjid Nurul Huda – Gereja St. Maria Ratu Rosari – Pertigaan GMIT – Perumahan Beacukai – Toko Aci Meme – Bandung Utama Group – Jailani – BANK NTT – Kedutul dan berakhir di Area Pelabuhan Kedindi Reo sebelum kembali ke titik star Masjid Nurul Huda.
Bunyi-bunyian beduk, nyanyian kasidah dan konvoi kendaraan roda empat turut meramaikan kegiatan malam takbiran di kota kecil Manggarai bagian utara itu. Bunyi knalpot kendaraan roda dua juga tak terlepas dari tangkapan kamera.
Peristiwa kemenangan malam itu sungguh sangat dirasakan dan disambut secara antusias oleh semua umat muslim di Kecamatan Reok hingga tak ada satupun insiden berarti yang terjadi sepanjang takbiran.
Ketua Panitia Pelaksana Malam Takbiran, Mahmud Bethan, menyampaikan apresiasi atas antusias umat muslim yang mengikuti pawai takbiran itu.
Ia juga mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak terutama OMK Paroki Reo dan pemuda GMIT Ephata Reo yang dengan sigap menjaga situasi malam takbiran hingga berlangsung lancar, aman dan tertib.
“Luar biasa. Terima kasih untuk teman-teman OMK, GMIT, Sibat PMI, Dishub, Pol PP dan TNI-Polri yang sudah terlibat secara aktif menjaga arus kendaraan yang ikut dalam pawai takbiran. Semoga kedepan kita tetap bekerja sama,” kata Bethan.
Sebenarnya, kata Bethan, dalam aturan panitia yang telah disepakati pihaknya hanya memperbolehkan kendaraan roda empat saja yang ikut pawai takbiran. Tetapi dalam perjalanan ada kendaraan roda dua yang terlibat, sehingga pihaknya tetap memaklumi.
“Yah kita maklumi saja karena antusias. Yang penting situasinya aman, apalagi takbiran keliling baru dilaksanakan lagi tahun ini dan semuanya taat terhadap aturan Prokes,” ujar Bethan.
Senada dengan Bethan, Ketua Remas, Hekmatiar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman non muslim seperti OMK dan GMIT yang telah menunjukan rasa toleransi kerukunan antar umat beragama di Reok dengan melibatkan diri menyukseskan malam takbiran ini.
“Atas nama teman-teman Remas saya menyampaikan ucapan terima kasih, selain kepada OMK dan GMIT juga kepada pihak-pihak lain. Kami yakin tanpa kehadiran mereka takbiran tidak akan berjalan dengan normal,” ungkap Hekmatiar.
Sementara itu, anggota Koramil 1612 Reok, Lasiman mengaku bahwa kegiatan malam takbiran berjalan aman dan terkendali. Semua ini karena berkat dukungan dari semua elemen.
“Alhamdullilah hasil pantauan kami takbirannya lancar, tidak ada riak-riak yang terjadi. Ini karena dukungan kita semua, semoga ke depan tetap bersama,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Sibat PMI Kecamatan Reok, Latif. Ia mengaku, berdasarkan hasil pantauan pihaknya tidak menemukan insiden-insiden, baik insiden kecil maupun insiden besar yang terjadi sepanjang takbiran.
“Kami selalu sigap di segala situasi yah karena itu memang tugas kami. Semua anggota juga dilibatkan. Yang paling penting kami waspadai dalam takbiran ini adalah kecelakaan, seperti jatuh dari motor dan lain sebagainya. Tetapi alhamdullilah perjalanan takbiran tadi berlangsung aman dan lancar berdasarkan pantauan kami pada tiap titik,” tutur Latif.
Kontributor: Berto Davids
Editor: Ardy Abba