Ruteng, Vox NTT- Apriliano Marco Jolo Jahang, begitu nama lengkapnya, seorang atlet yang pernah meraih medali emas World Kempo Championship di Turki pada 28 Oktober 2021 lalu, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Tidak hanya di Turki, Marco Jahang juga pernah mendapatkan medali emas pada laga Kejuaraan Kempo Internasional di Hammamet Tunisia pada 10-15 Mei 2022.
Marco sendiri adalah putra kelahiran Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dia adalah putra sulung pasangan Maximus Jahang dan Hermina Theresia Jemimin.
Saat ini Marco duduk di bangku kelas XI Program Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) SMKN 1 Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai.
Saudara sepupu Marco, Sobe Milikior, menilai prestasi yang diraih adiknya itu tentu saja cukup gemilang, karena dua turnamen internasional ia berhasil membawa pulang medali emas untuk negara Indonesia.
Karena itu, Sobe meminta negara perlu memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Marco.
“Kami, atas nama keluarga meminta kepada pimpinan umum FKI, provinsi dan daerah; kepada pemerintah pusat, provinsi dan daerah, serta kepada Direktur Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID) untuk memerhatikan saudara Marco dan atlet lainnya dengan beri apresiasi yang berguna bagi masa depan mereka masing-masing,” pinta Sobe.
Anak yang Rendah Hati
Di mata ibunya, Hermina Theresia Jemimin, Marco anak yang rendah hati dan menjunjung tinggi sopan santun.
Menurut Hermina, Marco juga anak yang pendiam, mudah belajar dan pantang menyerah. Dia juga sangat disiplin.
Setiap hari, Marco tidak hanya meluang waktu latihan bersama teman-temannya, tetapi selalu berlatih sendiri.
“Bahkan setiap hari setelah pulang sekolah selalu tanggung jawab atas tugas yang sudah dibagikan oleh orangtua. Misalnya, masak, cuci piring dan menyiapkan makanan untuk ternak. Ia betul-betul pandai mengatur waktunya,” ungkap Hermina.
Ketua Federasi Kempo Indonesia (FKI) NTT, Kanis Nasak, mengatakan Marco adalah atlet pertama yang mengharumkan nama Indonesia di Turki. Pada pertandingan usianya, dia mendapatkan medali emas pertama.
“Tentu satu kebanggaan untuk Federasi Kempo Indonesia (FKI) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Kanis.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Marco berhasil mengalahkan atlet kempo pada kategori yang sama dari 29 negara di dunia yang ikut dalam tunamen tersebut.
“Ini sesuatu kebanggaan bagi FKI NTT dan NKRI. Untuk semuanya itu tentu kita bersyukur dan memberi apresiasi yang tinggi kepada beliau,” cetusnya.
Duta Besar Indonesia di Tunisia Beri Apresiasi
Saat menjalankan Turnamen Kempo Internasional di Tunisia, Marco dan teman-temannya disambut baik oleh Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.
Zuhairi menyambut kedatangan kontingen Federasi Kempo Indonesia (FKI) yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia Kempo ke-18 di Hammamet, Tunisia pada 10-15 Mei 2022.
KBRI Tunisia melakukan penyambutan kontingen FKI di bandara internasional Carthage, Tunisia sekaligus memberi dukungan penuh terhadap seluruh atlet, karena mereka duta-duta Merah Putih.
“Kami buktikan, negara hadir memberikan dukungan pada putera-puteri terbaiknya yang akan bertanding dalam Kejuaraan Kempo Dunia,” ujar Zuhairi.
Selain menyambut kontingen FKI di Bandara Carthage, Dubes RI juga ikut mengantarkan para atlet ke tempat penginapan.
“Pokoknya atlet harus bertanding secara rileks untuk harumkan Merah Putih. Kami sambut dengan bunga melati di bandara agar prestasi FKI pada tahun ini seharum melati,” ujar Zuhairi.
Kontingen FKI diikuti oleh 24 atlet dan 7 official yang bertanding dalam nomor pertandingan kata, sinkronais, dan self defense.
Selain itu, ada nomor pentandingan semi kempo, full kempo, dan subsmission. Dubes RI juga disambut hangat oleh Presiden Kempo Internasional dan Ketua Kempo Tunisia.
Jamuan Duta Besar Indonesia di Tunisia
Setelah mengikuti turnamen, Duta besar Indonesia di Tunisia mengundang Marco dan teman-temannya untuk jamuan bersama sebagai ucapan syukur atas segalanya seraya melepaskan kontingen FKI kembali ke Indonesia di Wisma Dubes RI.
Jamuan dilakukan sebelum rombongan kembali ke Tanah Air usai bertanding mengharumkan Merah Putih dalam Kejuaraan Kempo Dunia ke-18 di Hammamet, Tunisia.
“KBRI Tunis sangat bangga dan berterima kasih kepada seluruh atlet FKI yang sudah berjuang untuk mengharumkan Merah Putih. Perolehan 7 emas, 9 perak dan 21 perunggu merupakan prestasi yang sangat luar biasa,” ujar Zuhairi.
Di Wisma Dubes RI, para atlet disambut hangat dengan lagu-lagu Indonesia dan masakan khas Nusantara, di antaranya sate, bakso, nasi goreng kambing, opor, dan kurma khas Tunisia.
Timbul Thomas Lubis, Ketua FKI sekaligus Ketua Kontingen Indonesia menyampaikan terima kasih atas sambutan, pelayanan, dan dukungan KBRI Tunis.
“Terima kasih kami pada Duta Besar RI untuk Tunisia dan seluruh staf KBRI Tunis yang telah memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi seluruh atlet. Ini membuktikan negara hadir dalam melayani dan mengharumkan Merah Putih,” ujarnya.
Kontributor: Melky S.
Editor: Ardy Abba