Borong, Vox NTT- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Paulus Yohanes Yorit Poni, menyoroti inisiasi program Tour Wisata yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Yorit menilai program tersebut terkesan mubazir dan menghabis uang rakyat.
Menurut dia, sangat sulit mendorong wisatawan untuk melancong ke Manggarai Timur karena kondisi infrastruktur yang tidak mendukung.
Pembangunan infrastruktur jalan di Manggarai Timur dinilai masih belum memberikan dampak positif pada sektor pariwisata secara optimal.
Dikatakannya, jika sektor pariwisata telah menjadi salah satu program prioritas, maka penataan kawasan wisata dan pembangunan akses jalan raya menuju destinasi wisata seharusnya menjadi perhatian serius.
Lanjut Yorit, objek wisata di Manggarai Timur tidak kalah saing dengan daerah lain. Namun daya dukung infrastrukturnya masih belum optimal.
Kondisi pembangunan infrastruktur saat ini belum mampu mengangkat secara signifikan sektor pariwisata.
“Lagian tour wisata yang dilakukan Pemda berisikan para SPPD yang mungkin saja sedang berwisata. Saya membayangkan tour wisata yang dilakukan Pemda menghadirkan komunitas motor dari Jawa misalnya sehingga efek promosinya besar. Saya apresiasi terhadap usaha masyarakat atau Pemdes lebih tepatnya dengan memberikan dukungan anggaran kepada desa, atau mendorong aksesibilitas ke daerah wisata dimaksud. Itu lebih penting dibandingkan membiayai perjalanan sekian banyak SPPD apalagi kalau sampai membebani pemerintah desa setempat,” katanya.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Matim itu mengusulkan sebaiknya Pemda Matim terus meningkatkan daya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menangkap peluang wisata Labuan Bajo.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menangkap peluang pariwisata di daerah tersebut dengan mengadakan tour di beberapa Desa Wisata (Dewis) sejak 10-12 Juni 2022.
Beberapa objek wisata yang dikunjungi di antaranya, Pantai Cepi Watu, Desa Wisata Golo Loni (objek wisata Golo Depet), Desa Wisata Colol (agrowisata kopi), Watunggong (objek Bukit Golo Lantar), Lengko Ajang (objek Gereja Tua), Desa Wisata Rana Kulan (objek Danau Rana Kulan), Danau Teratai Rana Tonjong, Desa Wisata Nanga Mbaur (objek Pantai Watu Pajung) dan berakhir di Desa Golo Lijun (objek wisata Nanga Lok).
Upaya ini dilakukan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Manggarai Timur. Selain ajang promosi juga sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap upaya masyarakat dalam mendorong kemajuan pariwisata di Matim.
Masyarakat secara swadaya telah melakukan berbagai kegiatan untuk memperindah objek wisata yang ada di daerahnya.
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas mengatakan, promosi pariwisata adalah tugas dan tanggung jawab bersama, bukan semata tugas pemerintah atau masyarakat.
“Pemerintah bersama masyarakat Manggarai Timur selama ini telah bahu membahu mempersiapkan dan memperindah berbagai objek wisata yang ada. Sebagai bentuk penghargaan untuk itu maka Tour Wisata ini dilaksanakan, juga tentu saja sebagai ajang promosi untuk banyak pihak yang ada di luar Manggarai Timur yang tentunya juga ingin tahu objek wisata apa saja yang ada di Manggarai Timur,” katanya.
Penulis: Yunt Tegu
Editor: Ardy Abba