Labuan Bajo, Vox NTT- Kapal Wisata KLM Solideo 01 yang karam di sekitar pulau Siaba, wilayah perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat pada Sabtu, 30 Oktober 2021 lalu hingga saat ini belum dievakuasi.
Pemilik Kapal, Yohanes A Jehola menyampaikan bahwa kapal miliknya tersebut sudah tenggelam.
“Kapalnya sudah tenggelam pak,” ungkap Yohanes saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (24/06/2022 ).
Saat dikonfirmasi terkait proses selanjutnya dari pihak Syahbandar Labuan Bajo, dirinya mengaku sampai saat ini belum ada panggilan.
“Memang saya mau dipanggil tetapi sampai saat ini belum ada panggilan dari pihak Syahbandar pak,” lanjutnya.
Ia pun mengaku merasa kesal lantaran Nahkoda Kapal Abdul Achmad Patang masih diberikan izin untuk membawa kapal lain yang ada di Labuan Bajo.
“Ya, dia (Abdul Achmad Patang) masih membawa kapal lain. Sementara surat-suratnya sudah ditahan, istilahnya SIM-nya dia sudah ditahan di Syahbandar, maunya dia dikasih masuk itu yang lucunya kah, dia masih dikasih pelayaran itu, sementara dia punya surat-surat ditahan atau mungkin dia selama ini pergi urus persetujuan berlayar (Clearance) pakai ijazah orang lain karena orang yang urus kah, kan sistemnya begitu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili membenarkan terkait tenggelamnya kapal Solideo tersebut.
“Iya memang, sudah ga (tidak) ada,” ungkap Hasan melalui pesan WhatsApp yang diterima media ini, Senin (27/06/2022).
Sebelumnya media ini berupaya untuk meminta konfirmasi terkait tindak lanjut dari Syahbandar Labuan Bajo dalam proses penanganan kapal tersebut, Hasan Sadili malah mengajak untuk bertemu.
“Malam mas, ketemu aja mas, ngobrol2,” tulis Hasan melalui pesan WhatsApp, Sabtu ( 25/06/2022 ).
Atas dasar arahan dari Kepala Syahbandar Labuan Bajo untuk bertemu, Senin (27/06/2022 ), namun jawabannya bahwa dia mau ke Bandara.
” Mas, saya mau ke Bandara,” ungkapnya.
Kemudian media ini meminta jawaban dari Hasan Sadili selaku kepala Syahbandar, namun dia memilih bungkam. Meski memang pertanyaan konfirmasi telah dibacanya. [SR]