Oelamasi, Vox NTT- Proyek air bersih dengan cara pengadaan sumur bor di Desas Huilelot, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, diduga mubazir.
Dedy, salah satu warga setempat kepada VoxNtt.com mengaku, berdasarkan informasi yang diperolehnya proyek sumur bor itu bersumber dari DAK Kabupaten Kupang tahun 2021 senilai Rp1,3 miliar.
“Tahun 2021 dapat dana DAK untuk sumur bor, pengadaan air bersih. Lubangnya sudah dibor, tapi airnya sampai sekarang tidak jelas, sudah pasang kran setiap rumah dan ada baknya,” kata Dedy, Selasa (16/08/2022) petang.
Dedy juga mengeluh terkait kondisi wilayahnya yang belum memiliki sumber air bersih.
Warga di wilayahnya masih membeli air dari tangki mobil. Mereka terpaksa merogoh kocek setiap minggu Rp200 ribu per satu tangki air.
“Kalau mau mandi kami pakai air embung sama-sama dengan ternak warga,” ujar dia dengan nada kesal.
Proyek tersebut, menurutnya, bersumber dari DAK pada bulan Oktober tahun 2021.
Yang turun perdana ke lokasi adalah Dinas PUPR Kabupaten Kupang.
Proyeknya, kata Dedy, dikerjakan rekanan atau pihak ketiga, yakni CV Angin Laut yang berasal dari Kupang.
Selain minim sosialisasi, menurut dia, kajian AMDAL tidak dilakukan sejak awal proyek dilaksanakan.
“Papan informasi proyek ada, tapi kami lupa soal informasi waktu pekerjaan, karena kami lupa untuk mendokumentasikan. Pikirnya pekerjaan berjalan lancar. Sampai sekarang air sudah dibor, tapi tidak jalan ke rumah warga. Air juga terasa asin. Pernah sekali air jalan, pakai mandi tapi sabunnya malah tidak berbusa,” ujar Dedy.
Warga RT 05, Dusa Tiga, Desa Huilelot, Deni Ndun, juga menyampaikan kekesalannya atas proyek yang hingga kini belum ada kejelasan tersebut.
“Yang kami tahu selama ini proyek tidak ada informasi karena tidak ada sosialisasi kaget ada turun alat dan lakukan bor,” kata Deni.
Ia pun mengaku kesal dan kecewa karena dana 1,3 miliar untuk proyek tersebut tidak bisa dirasakan masyarakat setempat.
Deni juga mengaku sudah menyampaikan kondisi sumur bor itu ke Pemerintah Desa Huilelot, namun hingga kini belum direspons.
“Kalau bisa ini air difungsikan dikelola dengan baik. Biar air asin setidaknya kami masyarakat bisa nikmati. Kalau tidak bisa kami minum bisa diberikan kepada ternak kami,” kata Deni.
Warga yang lain, Mason Poto, asal RT 10 Dusun 5, menyebut sejak awal proyek dikerjakan, warga sangat antusias. Sebab, lokasinya persis di kediaman warga yang tergolong krisis air bersih.
“Kami sebagai warga Desa Huilelot sangat menyayangkan dana sebesar ini sia-sia. Letaknya memang sudah pas karena warga di sini kekurangan air bersih,” ujar Mason.
Ia pun mengaku kesal, karena selain air sumur asin, juga tidak bisa digunakan warga setempat.
“Selama kerja sampai sekarang belum ada informasi yang kami dapat baik dari desa maupun Dinas PUPR soal proyek ini,” imbuhnya.
VoxNtt.com sudah berupaya mengkonfirmasi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang, Joni Nomseo terkait proyek sumur bor yang diduga mubazir tersebut.
VoxNtt.com sudah mengirim permintaan untuk diwawancari sebanyak dua kali. Sayangnya, Kadis Joni tidak merespons, meski sudah membaca pesan yang telah dikirim.
Kepala Desa Huilelot Hironimus Poto juga sudah ditelepon VoxNtt.com. Namun, ia mengaku sedang sibuk mengikuti acara 17 Agustus 2022 dan belum bisa menjawab.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba