Ruteng, Vox NTT- Polemik dugaan jual beli proyek APBD yang menyeret nama istri bupati Manggarai Meldiyanti Hagur Marcelina Nabit terus menjadi topik hangat masyarakat.
Berbagai tanggapan pun terus muncul. Pengamat politik asal Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimy Nami, juga turut berkomentar.
Yohanes mengatakan, isu yang berhembus terkait setoran kontraktor untuk mendapatkan paket proyek bisa jadi ‘starting point‘ bagi pemerintahan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (H2N) untuk berbenah.
“Kalau benar ini terjadi menunjukan betapa rendahnya marwah dari pemerintahan H2N. Men-downgrade trust publik,” jelasnya kepada VoxNtt.com, Senin (05/06/2022).
Yohanes menambahkan, pemerintahan H2N harus bisa menunjukan detailing dari jargon perubahan yang menjadi spirit dari kehadiran H2N dalam peta politik Manggarai, bukan malah sebaliknya.
“Pengelolaan anggaran daerah harus profesional, transparan dan akuntabel. Distribusi pengerjaan pembangunan infrastruktur daerah harus melalui tahapan yang sudah diatur oleh regulasi dan tersistem,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Yohanes juga mengharapkan pihak Pemda Manggarai agar tidak boleh memberi ruang kepada pihak di luar sistem untuk mengendalikan roda pemerintahan yang ada.
“Jangan sampai ada ruang lain di luar sistem yang seolah-olah punya power yang lebih kuat untuk men-drive. Ruang di luar sistem ini yang kemudian cendrung kontraproduktif dan menjadi beban bagi pemeritahan H2N,” tambahnya.
Pentingnya Pengawasan Aparat
Selain menyasar kepada Pemda Manggarai, Yohanes juga melayangkan sejumlah catatan untuk aparat penegak hukum di kabupaten itu.
“Aparatur penegak hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan harus lebih aware terhadap isu-isu sperti ini, pengawasan terhadap pengelolaan anggaran daerah harus lebih melekat lagi. Demikian juga membantu pemerintah daerah dalam mencapai target-target kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Untuk diketahui, selain menyeret nama istri bupati Manggarai Meldiyanti Hagur Marcelina Nabit, salah seorang THL yang bekerja di Dinas PUPR, Fenses Nasrio Budi Senta, serta Wily Kengkeng, mantan ketua tim sukses dan Tomi Ngocung, ipar Bupati Manggarai juga turut disoroti dalam kasus tersebut. (VoN)