Labuan Bajo, Vox NTT- PT Flobamor mengidentifikasi sejumlah masalah yang kerap terjadi terkait pariwisata di seputaran Perairan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT.
Identifikasi masalah itu disampaikan saat melakukan sosialisasi Pelaksanaan Program Penguatan Fungsi Pulau Komodo, Pulau Padar dan sekitarnya pada bulan Juli lalu.
“Hasil riset menunjukan, terdapat banyak masalah yang ada terkait pariwisata kita,” kata Direktur Operasioanl PT Flobamor, Abner Runpah Ataupah kepada wartawan di Labuan Bajo, Selasa (18/10/2022).
Ia menjelaskan, masalah itu antara lain sampah pengunjung, kebakaran, kurangnya pemberdayaan penduduk di lokasi wisata, perburuan liar rusa/kerbau di wilayah BTNK, adanya insiden pengunjung/warga dengan Komodo, keamanan pengunjung, dan management naturalist guide.
Selain itu, registrasi wisatawan, pengendalian arus keluar masuk kapal wisatawan, pengelolaan air bersih, reservasi hotel, reservasi kapal wisata, reservasi taksi/kendaraan, travel agen bodong, kurangnya pemberdayaan penduduk setempat dan konversi rumah penduduk menjadi homestay.
Pengelolaan sampah, pemberdayaan pelaku wisata, database wisatawan, kapal tidak teridentifikasi dan sampah kapal.
“Atas dasar persoalan di atas, PT Flobamor akan melakukan penguatan fungsi berupa penguatan kelembagaan, perlindungan kawasan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata alam di Taman Nasonal Komodo,” jelasnya.
Runpah mengatakan hal ini merupakan upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pemegang kewenangan pada kawasan konservasi dengan Pemerintah Provinsi NTT yang secara konkuren bersama-sama hendak mengoptimalisasi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial budaya.
“Kita siapkan sistem wildlife Komodo sebagai sistem registrasi dan reservasi online sesuai kuota yang diperuntukan bagi mereka yang hendak mengakses Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan sekitarnya dengan kontribusi lebih untuk upaya konservasi yang perlu dikompensasikan saat kunjungan dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem Taman Nasional Komodo,” jelas Runpah.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba