Labuan Bajo, Vox NTT- PT Flobamor kembali menggelar kegiatan pelatihan naturalist guide bagi warga Kampung Komodo serta warga sekitar perairan Taman Nasional Komodo.
Program pelatihan ini merupakan salah satu bagian dari program pemberdayaan kepada masyarakat Pulau Komodo agar mampu mengambil bagian dalam upaya merawat dan menjaga keberlangsungan konservasi di Taman Nasional Komodo.
Program pemberdayaan masyarakat ini merupakan kali kedua, di mana pelatihan pertama telah digelar selama 10 hari terhitung mulai dari hari Kamis (29/09/2022) lalu.
Pelatihan naturalist Guide kali ini melibatkan 12 warga Kampung Komodo serta 3 warga Pulau Papagarang yang digelar di Pulau Padar Utara, Taman Nasional Komodo, Kamis (20/10/2022).
Sama seperti pelatihan pada kloter pertama, pada kloter kedua ini, pelatihan akan digelar selama 10 hari dan para peserta pelatihan juga akan mendapatkan materi pengenalan kawasan, pengenalan satwa Komodo dan satwa lainnya, materi terkait konservasi dan sumber daya alam, pengamanan wisatawan, pengenalan materi patroli darat dan laut, serta pembekalan keterampilan dasar seperti menyelam dan panjat tebing.
Sementara itu, pelatihan menjadi naturalist guide ini kembali akan dimentori oleh tenaga profesional dari Balai Taman Nasional Komodo serta melibatkan tenaga profesional dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Salah seorang staf BTNK, Emanuel berharap 15 peserta mampu mengikuti pelatihan naturalist guide secara konsisten sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal di saat mendampingi para wisatawan di lapangan.
“Harapannya anak-anak ini mereka konsisten dan ikuti setiap pelatihan dengan baik sehingga bisa menjaga kawasan dengan maksimal,” ujar Emanuel.
Menurut Emanuel, salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menjadi seorang naturalist guide adalah memastikan semua wisatawan mengikuti aturan dan petunjuk yang telah dijelaskan sebelum mulai melakukan aktivitas berwisata.
Semua naturalist guide, sebutnya, haruslah mengedepankan etika berkomunikasi yang baik terutama saat memberikan teguran kepada setiap wisatawan yang tidak mematuhi aturan yang ada selama berwisata.
Selain itu, memastikan keamanan dan keselamatan tamu juga merupakan salah satu tugas utama dari seorang naturalist guide di samping memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai satwa Komodo dan habitatnya.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan asal Kampung Papagarang, Yuzril mengaku bahagia mampu mengambil bagian dalam pelatihan naturalist guide ini.
Ia menyampaikan momentum ini akan dimanfaatkan dengan sebaiknya, baik oleh dirinya dan dua rekannya.
Dengan mengikuti pelatihan ini, Yuzril berharap mampu mendapatkan pengetahuan yang memadai terkait konservasi dalam kawasan Taman Nasional Komodo dan mampu memberikan dampak yang positif bagi warga Pulau Papagarang.
“Harapannya, kami menjadi contoh yang baik, dan kami ingin membuktikan bahwa kami bisa menjadi contoh yang baik, karena banyak yang bilang memangnya kamu bisa? Karena banyak kakak kalian itu gagal. Tapi kami yakin kami pasti bisa,” ucapnya.
Yuzril juga meyakini, pariwisata Labuan Bajo haruslah menjadi milik semua warga masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat.
Untuk itu, semua masyarakat haruslah terlibat aktif dalam mendukung pariwisata yang mandiri, berkualitas dan berkelanjutan
“Pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya itu harus berkelanjutan, harus ada yang meneruskan tidak hanya kita saja yang diandalkan tapi harus ada yang meneruskan, semuanya harus terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba