Kupang, Vox NTT-Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang akan melanda Provinsi NTT, selama satu minggu ke depan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, Kamis (29/12/2022) petang.
Agung menjelaskan, cuaca ekstrem saat ini melanda seluruh wilayah di Indonesia, terutama Provinisi Jawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi NTT.
“Cuaca ektrem itu melanda seluruh Indonesia, terutama Jabortabek, Jawa seluruhnya, NTB dan NTT itu cuaca ekstrem,” paparnya.
Untuk siklon badai sendiri, demikian Agung, pihaknya terus memonitoring. Menurutnya, badai tidak serta merta muncul secara langsung.
Dia mencontohkan, sebelumnya tanggal 24-25 Desember 2022, Provinsi NTT seluruhnya merasakan dampak dari bibit siklon tropis tersebut yaitu dengan hujan lebat dan petir serta angin kencang berdurasi singkat.
Namun dirinya mengatakan, bibit tropis siklon tersebut berhasil kembali ke Negara Australia.
Menurutnya, puncak musim penghujan jatuh pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.
“Itu secara klimatologis, hampir seluruh wilayah NTT sudah masuk musim penghujan,” jelasnya.
Sedangkan, menurutnya berdasarkan prediksi kondisi global dan perkiraan hujanitas secara regional dan prehabilistik model yang diperkirakan BMKG, yaitu potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi di seluruh wilayah NTT selama periode sepekan ke depan.
“Jadi hujan berpotensi dengan intensitas ringan hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi di seluruh wilayah di NTT. Ingat, tujuh hari ke depan,” imbuhnya.
Mengatasi cuaca ekstrem menurutnya BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait waspada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Hujan ini juga disertai angin kencang berdurasi singkat, yang terjadi di hampir seluruh wilayah NTT.
Sedangkan, selain itu dia menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi peningkatan kecepatan angin sekira 45 kilometer per jam di wilayah NTT.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengatakan pihaknya selalu siap siaga untuk menghadapi cuaca ekstrem pada beberapa hari ke depan.
Menurut Ambros, cuaca ekstrem saat ini seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang bisa menimbulkan banjir dan longsor serta angin kencang.
“Saya gunakan bahasa yang positif, cuaca ekstrem saat ini seperti hujan yang melimpah yang bisa menimbulkan banjir dan angin yang kencang,” jelas Ambros.
Menurutnya, sejauh kni BPBD Provinsi NTT sudah mengingatkan serta mengarahkan pemerintah Kabupaten/Kota sejak BMKG merilis perkiraan awal musim hujan di Oktober 2022.
“BPBD Provinsi NTT sudah mulai melakukan upaya-upaya untuk terus menginformasikan kepada masyarakat melalui surat edaran yang ditandatangani oleh wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi,” paparnya.
Sedangkan, menyikapi berita prakiraan cuaca pihaknya terus melakukan pengurangan risiko.
“BPBD Provinsi NTT sudah mulai mengingatkan dan mengarahkan seluruh pemerintah kab kota melalui surat edaran. Kita butuh ketenangan dan kesiap siagaan. Terlebih bagi saudara yang tinggal dan menetap di daerah rawan bencana. Sejak bulan November BPBD sudah siagakan pusat informasi. Memastikan ketersediaan logistik. Kami ingatkan posko siaga darurat,” tukas Ambros.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba