Ruteng, Vox NTT – Nahas menimpa Fidelis Jenarut. Ia diduga menjadi korban aksi berutal berupa pembacokan dengan parang oleh Kornelis Jeragan.
Baik terduga pelaku maupun korban, sama-sama berasal dari Kampung Wela, Desa Golo Worok, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT.
Istri korban Erbita Unge menjelaskan, aksi pembacokan itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wita pada Selasa (07/02/2023).
Erbita sendiri belum mengetahui secara pasti motif Kornelis menebas suaminya. Sesaat sebelum menebas korban, Kornelis memanggil nama suaminya dari luar rumah.
“Tadi dia datang langsung ketuk pintu panggil saya punya suami, bilang halo Delis. Karena beliau panggil terus lalu saya buka sedikit pintu rumah untuk lihat. Pas saya lihat dia lagi potong pohon bunga yang depan kami punya rumah,” jelas Erbita saat dihubungi wartawan, Selasa malam.
Setelah melihat Erbita, lantas terduga pelaku langsung mengangkat parang dan hendak menebasnya.
Erbita pun langsung bergegas menutup pintu rumah. Selanjutnya membangunkan suaminya yang sedang tidur.
“Lalu saya bilang Delis, om Nelis di luar lagi potong bunga di depan rumah,” kisahnya.
Mendengar itu, Delis langsung keluar rumah lalu bertanya ke terduga pelaku alasan ia memotong bunga di depan rumah korban.
Tidak lama berselang lantaran tidak terima dengan teguran korban, terduga pelaku langsung mengangkat parang menebas korban.
“Untung baik tadi suami saya masih bisa sempat tahan, kalau tidak bisa tahan tadi pasti kena di leher itu parang,” kata Erbita.
“Suami saya Delis luka di tangan bagian kiri dan kanan,” tuturnya.
Erbita menuturkan, usai kejadian terduga pelaku sempat kabur. Namun sekarang sudah ditangkap polisi. Saat ini ia ditahan di Mapolres Manggarai.
“Suami saya sempat rujuk di Puskesmas Golo Welu, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) untuk mendapat pertolongan medis. Tapi sekarang kami sudah ada di rumah lagi setelah pihak puskesmas sudah jahit luka suami saya,” katanya.
Terpisah, Tarsi salah satu anggota keluarga korban mengaku, sebelumnya terduga pelaku masuk di rumah kakak korban. Ia masuk tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
“Waktu itu keluarga lapor ke (kepala) dusun, begitu. Waktu itu (berujung) damai,” jelas Tarsi saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon.
Ia menduga terduga pelaku sudah ada rencana sebelumnya datang untuk menebas korban. Sebab itu, apapun alasan terduga pelaku di depan penyidik nantinya, pihak keluarga korban tetap menduga kuat bahwa aksi itu merupakan perbuatan terencana.
“Dia mau tebas di kepala, namun korban tangkis pakai tangan, sehingga kedua tangan korban luka,” katanya.
Sementara itu hingga berita ini dirilis pihak Polres Manggarai belum berhasil dikonfirmasi seputar kasus tersebut.
Penulis: Ardy Abba