Labuan Bajo, Vox NTT- Waktu sudah menunjukan pukul 14.15 Wita, Kamis (23/02/2023). Stefanus Gandi memasuki Kampung Deru, Desa Lale, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat.
Di sana, bakal calon Anggota DPR RI Dapil NTT 1 itu langsung diarahkan masuk ke rumah gendang (rumah adat).
Usai diterima secara adat dalam ritus kepok tiba, Stefanus Gandi dan rombongan santap siang bersama puluhan warga Gendang Deru yang sudah sejak pagi menunggu kehadirannya.
Sesaat berselang, suasana hening seketika di tengah kebisingan. Sebinus Ban, Tu’a Golo Deru kemudian memegang ayam di tangan untuk menggelar ritus wuat wa,i.
Ritus ini merupakan ritus perutusan Stefanus Gandi menuju DPR RI di Pileg tahun 2024 mendatang.
Sebinus kemudian lewat torok memanggil arwah leluhur untuk datang ke rumah adat. Dia meminta agar Stefanus Gandi dijauhkan dari segala halangan dan sukses menjadi anggota DPR RI pada Pileg 2024 mendatang.
Torok sendiri sebenarnya ungkapan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Manggarai dengan adanya hubungan manusia dengan semesta, manusia, leluhur, dan Tuhan.
Torok memiliki kekhasan bunyi beragam, seperti, bunyi efoni, kakofoni, dan menyarankan makna tertentu.
Intonasi suara Sebinus begitu pelan, selayaknya orang yang sedang merintih dan memohon anugerah Tuhan. Ia sampaikan itu dalam bahasa adat Manggarai memanggil para roh leluhur.
Merinding memang, sebab ia sedang memanggil roh yang tentu saja tidak terlihat.
Diketahui, dalam ritus tersebut Sebinus memilih manuk lalong cepang (ayam jantan berbulu merah). Ayam ini dalam budaya Manggarai sebagai simbol keberanian dalam meraih cita-cita.
Dalam kesempatan tersebut, Stefanus Gandi mengaku dirinya bersama rombongan sudah mengelilingi Pulau Flores untuk menyerahkan bantuan dalam rangka pembangunan rumah adat, masjid dan gereja selama setahun belakangan.
Kata dia, sudah hampir ratusan gereja di Pulau Flores yang sudah dibantu.
Stefanus Gandi sendiri maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
“Jadi ini bukan kampanye, ini sebetulnya ajang silaturahmi untuk bertemu dengan keluarga,” kata Stefan Gandi.
“Saya sumbang tidak sekaligus, tapi perlahan-lahan. Diharapkan kunjungan ini bisa membekas dan hubungan kita tetap terjaga ke depan,” katanya.
Ia pun berkomitmen untuk menjadi penghubung yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. [VoN]