Oleh: Yohanes Mau
Warga NTT, penikmat masalah pendidikan.Tinggal di Zimbabwe, Afrika.
Tanggal 2 Mei setiap tahun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional diIndonesia. Sejarah hari lahir ini tidak terlepas dari sosok pejuang Ki Hajar Dewantara.
Pahlawan nasional dengan nama asli R.M Suwardi Suryaningrat. Dia sebagai peloporpendidikan bagi kaum pribumi sejak zaman kolonialisme Belanda.
Ia lahir dari keluarganingrat di Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Tanggal 2 Mei adalah momen sejarah terindah yang terlukis abadi di hati seluruh anak negeri. Tanggal ini telah terpatri di setiap warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pada tanggal tersebut nuansa aktivitas segala jagat Indonesia nampak sunyi. Semua warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengenang akan figur Ki Hajar Dewantoro. Dia adalah tokoh pencetus pendidikan di Indonesia.
Ide dan gagasan-gagasannya menjadi suluh bagi seluruh warga Indonesia sejak dahulu hingga kini dan selanjutnya.
Kala itu, Ki Hajar Dewantoro selalu menerapkan tiga semboyannya yang sangat tenar dalam sistem pendidikan di Taman Siswa pada khususnya. Semboyan itu berasal dalam bahasa Jawa.
Berikut bunyi dan maknaya;.1. Ing ngarsa sung tuladha, artinya di depan kita harus memberi contoh atau suribteladan bagi mereka yang berada di tengah dan belakang. 2. Ing madya mangunkarsa, artinya ketika di tengah kita harus memberikan semangat untuk kemajuan. 3. Tut wuri handayani, artinya ketika di belakang kita harus mampu memberikan dorongan.
Ketiga semboyannya adalah napas hidup dan matinya pendidikan di Indonesia. Indonesia bisa merdeka dari kebutaan angka dan bilangan selama ini oleh karena jasanya yang sangat luar biasa itu.
Artinya Ki Hajar Dewantoro mampu mencetuskan semboyannya ini dan ia sendiri menjiwainya di dalam seluruh totalitas hidup dan pengabdiannya kepada Indonesia tercinta.
Ia mengalirkan cinta tulus dan perhatiannyasecara total demi Indonesia yang bermartabat luhur di bidang pendidikan.
Mimpinya telah menjelma dan menyata di dalam realitas hidup masyarakat seluruh Indonesia.
Gagasan luar biasanya itu telah menghantar manusia Indonesia kepada kebebasan sejati yang membebaskan.
Indonesia bisa besar seperti hari ini oleh karena pendidikan. Tanpa pendidikan segalanya akan hampa.
Bangsa yang mulia dan luhur martabatnya adalah bangsa yang mampu membumikan pendidikan sebagai asas dasar dalam membangun negerinya ke arah yang lebih baik dari masa-masa silam.
Ki Hajar Dewantoro telah menjadi berkat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Wajah Pendidikan Indonesia bisa bertumbuh dan berkembang pesat dengan baik hingga kini oleh karena dedikasinya yang sangat mulia pada masa penjajahan Belanda.
Situasi penjajahan yang sangat tidak kondusif kala itu menjadi kesempatan baginya sebagai terang bagi kegelapan Indonesia oleh tekanan penjajah pada masa itu.
Situasi suram tidak mematikan niat baiknya demi masa depan Indonesia yang berkualitas mantap.
Ia berjuang dan tetesan keringatnya telah berbuah berkat sejuk bagi Indonesia yang luar biasa hari ini.
Sehingga atas jasanya yang sangat mulia itu maka 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantoro adalah pahlawan Pendidikan yang sangat hebatdan jejaknya abadi terukir di sepanjang napas hidup Indonesia.
Berikut sajak sederhanadari saya sebagai ungkapan terima kasih atas jasanya yang mulia itu.
Dia adalah pahlawan gagah perkasa.
Pahlawan yang membuka dan memelekkan mata anak bangsa.
Pahlawan yang menghidupkan.
Dia mati namun tidak mati.
Matinya menghidupkan yang mati.
Raganya telah tiada namun jiwanya hidup hingga keabadian.
Ki Hajar Dewantoro matimu meninggalkan jejak.
Menuliskan nama hingga keabadian di dalam buku Indonesia.
Cumtree, Zimbabwe Afrika, 28/4/2023
Menjelang hari pendidikan nasional 2 Mei semua sekolah, lembaga-lembaga instansi seluruh Indonesia menggelar aneka perlombaan.
Kreativitas dipanggungkan sebagai bukti multiekpresi dari pendidikan. Artinya pendidikan menghantar manusiakepada inisiatif baru untuk inspirasi dan menjadikan warna hidup ini lebih berguna.
Segalanya dilakukan demi menumbuhkembangkan kreavitas anak bangsa yang cinta akan pendidikan.
Lebih dari itu mengenang tokoh ternama yang menapaskan pendidikan membumi di seluruh Indonesia.
Dia adalah Ki Hajar Dewantoro, satu-satunya pribadi yangmampu membaca tanda zaman dan menanggapinya dengan tepat sasar.
Dia adalah tokoh nasional yang selalu abadi terpatri di hati masyarakat Indonesia karena telahmemerdekakan anak-anak negeri dari kegelapan yang paling gelap.
Mari tengoklah sedikit tentang nuansa Pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
Ditilik dari aspek pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur sedari dulu dan selama ini dikenal sebagai Provinsi berprestasi terbuntut dari semua Provinsi yang ada di Indonesia.
Hal inidikarenakan oleh minus kreatif kaum muda Nusa Tenggara Timur dalam menularkan literasi, dan sistem kepemimpinan yang menerapkan aturan dan memerlakukan program-program pendidikan sesuka hati tanpa penelitian yang mendalam.
Beberapa bulan kemarin Victor Bungtilu Laiskodat (Gubernur NTT) telahmenerapkan aturan Sekolah jam 5 pagi sebagai percobaan di beberapa sekolah di Kota Kupang.
Tentang penerapan gagasan luar biasa gubernur NTT ini mendapat aneka reaksidari warga anak negeri. Katanya aturan baru ini sangat dan aneka kritik lainyadengan alasan-alasannya masing-masing dari pelbagai pihak.
Sebenarnya aturan percobaan sekolah jam 5 pagi itu sangat baik. Hanya sajadatang terlalu dini sebelum adanya penelitian matang.
Apakah ini yang dinamakan Tutwuri handayani oleh Ki Hajar Dewantoro? Mungkin saja Gubernur NTT ingin tenar dengan aturan barunya itu agar kelak nanti bisa dikenang juga sebagai pahlawan pendidikan nasional.
Sistem pendidikan yang berkualitas itu tidak diukur dari banyak jumlah jamdimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetapi lebih jauh dari itu adalah bagaimana cara pemerhati dan pelaku pendidikan konsisten dalam membumikan sistem pendidikanyang telah diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara yang termakhtub di dalam semboyannya yang kontekstual hingga hari ini.
Ada pula hal utama yang harus diterapkan di sekolah-sekolah NTT agar kulitas pendidikan semakin mantap dan bisa bersaing dengan sekolah-sekolah kualitas yang adadi luar Provinsi ini adalah sebagai berikut; Para pemerhati pendidikan, tenaga pendidik,tenaga kependidikan, orangtua, dan lingkungan harus membumikan nilai-nilai kebajikan didalam seluruh hidup harian peserta didik.
Menjauhkan peserta didik dari hal-hal yang bersifat negatif yang merusak masa depan hidup mereka.
Artinya pemerintah harus mesti menerapkan kehidupan yang berkualitas yang menjamin bahwa hidup anak-anak selalu dijauhkan dari hal-hal negatif yang menjauhkan mereka dari sikap-sikap kebajikan.
Pada tataran ini warga NTT dan Indonesia pada umumnya harus menanamkan nilai-nilai kebajikan sebagai dasar pertumbuhan anak-anak di dalam dunia pendidikan.
Bila hal ini diperhaatikan dengan sangat serius maka saya yakin NTT akan tampil sebagai provinsi terdepan dalam pendidikan dan kelak akan menjadi provinsi tempat terjadinya studi-studi banding dari sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Bahkan luar negeri sekali pun.
Demikian beberapa tawaran gagasan saya di hari Pendidikan Nasional Indonesia 2 Mei 2023 tahun ini.
Semoga napas sejuk Hari Pendidikan Nasional tahun ini mampu membebaskan para pemerhati masalah pendidikan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orangtua dan seluruh warga Indonesia.
Selamat HarDikNas untuk semua. Profesiat dan selamat membumikan pendidikan di rahim ibu pertiwi tercinta.