Ruteng, Vox NTT- Program Studi (Prodi) Sosial Ekonomi Pertanian (SEP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar kegiatan Dies Natalis keempat di gedung utama kampus tersebut pada Rabu (31/05/2023).
Kegiatan bertajuk “Meningkatkan Ketahanan Pangan melalui Kearifan Lokal” itu dihadiri oleh para dosen dan pegawai di Prodi SEP, serta perwakilan dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan.
Kegiatan diawali dengan misa yang dipimpin langsung Pastor Raymundus Beda, SVD. Setelahnya, kegiatan terus berlanjut dengan berbagai varian penampilan menarik dari mahasiswa-mahasiswi Unika Ruteng, misalnya pementasan tarian dan hiburan lagu-lagu rock lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dies Natalis Prodi SEP, Selvianus San mengajak seluruh Civitas Academika Prodi SEP untuk terus bekerja sama melakukan yang terbaik demi pengembangan Prodi tersebut ke arah yang lebih baik.
“Pasca pendemi Covid-19, aktivitas kita kembali berjalan normal. Mari bahu membahu melakukan yang terbaik demi mengembangkan Prodi SEP yang orientasi kelulusannya mencapai pribadi yang unggul, kreatif, inovatif berkelanjutan, selalu melakukan inovasi, berdaya saing, berkarakter dan berjiwa enterpreneurship,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang bersama-sama mengembangkan Prodi SEP Unika Ruteng sampai sekarang ini.
Ia berharap agar keberadaan Prodi SEP bisa melahirkan generasi masa depan Indonesia yang survive dan benar-benar menjawab soal yang ada di masyarakat.
“Dies Natalis tahun ini mengusung tema meningkatkan ketahanan pangan melalui kearifan lokal. Dies Natalis keempat ini merupakan wujud rasa syukur kita atas semangat atas kesempatan yang dipercayakan. Karena itu kami ucapkan terima kasih kepada Pater Mundus atas persembahan misa dalam Dies Natalis keempat ini,” tutupnya.
Senada dengan Selvianus, Sekretaris Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Fabianus Gangkur mengharapkan keterlibatan konkret dari Prodi SEP dalam penyelesaian masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang ada.
“Program studi sosial ekonomi pertanian sebagai bagian dari Unika Ruteng harus memberikan respons atau tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan riil di tengah masyarakat,” ujarnya.
Misalnya; persoalan kenaikan harga beras yang terjadi di wilayah Manggarai pada beberapa bulan yang lalu. Prodi SEP sebagai institusi pendidikan mesti terpanggil untuk memberikan tanggapan akademik terhadap persoalan yang ada.
“Ini sebuah kenyataan riil yang dihadapi oleh masyarakat dan membutuhkan tanggapan dari civitas akademika terutama mahasiswa-mahasiswi Sosial Ekonomi Pertanian. Karena itu, sembari kita bergembira hari ini, mari kita mengambil peran masing-masing,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Prodi SEP Ronaldus Don Piran menyampaikan bahwa dirinya sengaja menonjolkan ketahananan pangan berbasis kearifan lokal pada Dies Natalis ke 4 ini dengan tujuan untuk mengajak semua pihak khususnya sivitas akademika Prodi untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal yang merupakan pangan pokok warisan leluhur.
“Seluruh tamu undangan yang hadir hari ini bersama-sama menikmati aneka olahan pangan lokal hasil kreasi mahasiswa dari bahan baku umbi keladi, ubi kayu, ubi jalar, pisang, kacang hijau, jagung dan pangan khas Manggarai serabi dwn lawar. Aneka sambal lokal dengan olahan ikan teri juga dihidangkan,” jelasnya.
Ronaldus juga mengisahkan, pada momentum ulang tahun kali ini, Prodi Sosiak Ekonomi Pertanian juga mengundang Pengurus-pengurus PKK dari Kelurahan Watu, Tenda, Poco Mal dan Kelurahan Satar Tacik.
Prodi memberikan sumbangan benih sayuran kepada Pengurus PKK dari keempat kelurahan tersebut. Sumbangan tersebut sebagai dukungan bagi Ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan tercapainya Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang giat didorong oleh Kementerian Pertanian.
“Sebagai Ketua Program Studi saya berharap ke depannya Prodi dapat berkolaborasi dengan PKK dalam penelitian dan pengabdian masyarakat guna mendukung ketercapaian ketahanan pangan rumah tangga di setiap kelurahan ataupun desa,” ujarnya.
“Kolaborasi ini diperkuat dengan rencana Prodi Sosial Ekonomi Pertanian yang ke depannya fokus pada pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk merespons masalah-masalah sosial ekonomi pertanian setelah 4 tahun berdiri,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur