Kupang, Vox NTT- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan apresiasi khusus bagi Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Kornelius Kodi Mete.
Apresiasi Gubernur Viktor Laiskodat disampaikan ketika membaca pidato Pembangunan Nusa Tenggara Timur di Aula El Tari pada Rabu (16/08/2023) siang.
Bupati SBD Kornelis Kodi Mete dianggap telah memecahkan rekor dengan melakukan panen dan ekspor jagung sebanyak 60.000 ton.
Jagung yang dipanen secara bersama itu dikirim ke Surabaya untuk kemudian diekspor.
Menurut Gubernur Viktor Laiskodat, ekpor jagung dari SBD dianggap sebagai sebuah keberhasilan kepala daerahnya.
Pada pidato Pembangunan Nusa Tenggara Timur menjelang HUT RI yang ke 78, Gubernur Viktor Laiskodat memaparkan bahwa pertanian tanaman pangan menjadi motor penggerak ekonomi daerah dengan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB NTT.
Menurutnya, sejak tahun 2019, Pemerintah Provinsi NTT mengembangkan pertanian terintegrasi jagung-ternak yang popular dengan sebutan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
“Program ini merupakan suatu bentuk kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bertujuan bukan semata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga tetapi juga untuk mengisi kebutuhan supply chain atau rantai pasok kebutuhan lokal maupun nasional,” jelas Gubernur Viktor Laiskodat.
Menurutnya, program TJPS tahun 2019-2021 dilaksanakan dengan “Pola Reguler’, yaitu pemerintah provinsi menyiapkan sarana produksi bagi petani/kelompok tani penerima manfaat.
Sementara itu, mulai tahun 2022-2023 TJPS dilaksanakan dengan “Pola Kemitraan”, tanpa APBD, di mana petani secara mandiri membiayai usaha taninya melalui dukungan ekosistem keuangan.
Sejak program ini dilaksanakan, terjadi peningkatan luas lahan penanaman jagung.
Pada tahun 2019, luas lahan tanam jagung mencakup 2.400 hektare dengan luas panen 2.017,53 hektare serta total produksi mencapai 9.538,9 ton.
Sementara itu, pada tahun 2022 luas lahan tanam meningkat menjadi 101.356,05 hektare dengan luas panen 95.403 hektare dan
kapasitas produksi 297.657 ton.
Pada tahun 2023 ini, ditargetkan luas area tanam sebesar 300.000 hektare di seluruh NTT.
Pada tahun 2022 untuk pertama kalinya dalam sejarah, Provinsi NTT melakukan ekspor jagung curah ke Surabaya sebanyak 1.000 ton dari Kabupaten Sumba Barat Daya.
Program TJPS ini juga meningkatkan jumlah ternak ikutan dari tahun 2019 sampai dengan 2022 sebanyak 24.089 ekor ayam, 4.435 ekor kambing, 5.831 ekor babi dan 1.218 ekor sapi.
Selain Program TJPS, Pemerintah juga tetap berkomitmen mengembangkan tanaman marungga atau kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Sejak tahun 2019 hingga kiniNatom Pemerintah Provinsi NTT telah melaksanakan pengembangan kelor di 22 kabupeten/kota dengan jumlah tegakan kelor sebanyak 8.279.285 pohon.
Industri kecil berbahan dasar kelor terus berkembang di seluruh NTT dalam berbagai produk oleh UMKM untuk memenuhi kebutuhan daerah maupun diekspor ke luar negeri.
Penulis: Ronis Natom