Ruteng, Vox NTT – Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) resmi menyelenggarakan Turnamen Bola Voli PGRI Cup, Rabu (1/11/2023) di Ruteng.
Turnamen dalam rangka memperingati rangkaian hari besar PGRI ke-78 tanggal 25 November 2023 dan Hari Guru Nasional ini diselenggarakan di depan Gereja Katedral Baru dan diikuti oleh guru-guru SD dan SMP di Kabupaten Manggarai.
Tak hanya itu, Guru TK pun juga ikut dilibatkan dalam turnamen Bola Voli PGRI Cup tahun 2023 ini
Kepala Dinas PPO Kabupaten Manggarai, Frans Gero yang hadir pada kesempatan itu dipercaya membuka turnamen mewakili Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit.
Dalam sambutannya, ia mengatakan, kegiatan turnamen Bola Voli PGRI Cup ini sebenarnya dibuka langsung oleh Bupati Nabit. Namun karena Bupati Nabit ada tiga agenda rapat penting, termasuk persiapan kunker Presiden Jokowi di Ruteng, maka tidak bisa hadir membuka kegiatan.
“Tadi saya dengan Pa Kabid ke Rumah Jabatan Bupati tetapi ternyata beliau ada tiga agenda mendadak termasuk rapat dengan Kodim 1612 Manggarai untuk mengantisipasi kunker Presiden Jokowi dalam satu dua hari ke depan, sehingga saya sendiri yang dipercayai membuka kegiatan ini, ” kata Frans.
Pada hari ini, kata Frans, PGRI telah menginisiasi kegiatan lomba bola voli dalam rangka hari besar PGRI ke-78.
Kegiatan ini bertujuan membentuk mental, di samping membentuk kesehatan fisik lainnya.
Karena itu, Frans meminta semua peserta menjunjung tinggi sportivitas dan bermain bersih sampai akhir turnamen demi menjaga nama baik PGRI Manggarai.
Lebih lanjut mantan Kabid SMP ini berkata, Kabupaten Manggarai merupakan salah satu daerah yang mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan sebagai penyerapan program “Merdeka Belajar” yang sangat tinggi.
Piagam penghargaan yang pertama, sambung Frans, Manggarai termasuk Kabupaten yang terbanyak melakukan aktivasi akun belajar, yakni sebanyak 16.077.
“Kita terbanyak untuk NTT,” kata Frans diikuti tepuk tangan para peserta.
Kemudian yang kedua, masih Frans, Manggarai juga termasuk Kabupaten terbanyak dari 22 Kabupaten Kota yang mengangkat kepala sekolah dari Guru Penggerak.
“Sekali lagi apresiasi untuk kita semua karena keberhasilan ini adalah keberhasilan berkat kerja sama kita semua, bukan perorangan,” ujarnya.
Untuk ke depan, lanjut Frans, jika kepala sekolah ingin mencairkan uang atau mau urus sertifikasi, maka harus menunjukkan screenshot tentang aktivasi akun belajar karena itu akan masuk dalam Instrument Control.
Saat ini Instrument Control itu sedang berjalan dan banyak kepala sekolah yang sudah menunjukannya.
Dalam satu dua minggu ke depan, kata Frans lagi, pihaknya akan meluncurkan pekan Platform Merdeka Mengajar (TMM). Karena itu, semua guru diminta fokus dan melibatkan diri.
“Mengapa saya menginisiasi kegiatan itu? Karena saya ingin mencek hasil rapor pendidikan kita yang saat ini akumulasinya ke standar pelayanan minimal,” tutur Frans.
Untuk itu semua guru, tenaga kependidikan, dan lembaga terkait, dan pemerintah daerah yang berkontribusi memajukkan pendidikan dari waktu ke waktu.
Pencapaian ini, kiranya melecut semangat semua unsur pendidikan agar terus bekerja dalam koridor dan standar-standar yang berlaku secara nasional.
Ketua PGRI Manggarai, Yohanes Don Bosco mengatakan, olahraga yang dipertandingkan sekarang ini merupakan pelaksanaan program organisasi dalam rangka membangun dan membangkitkan semangat organisasi para guru.
“Olahraga ini tidak saja untuk sehat fisik, juga mental dan karakter seperti kerja sama, kerja keras, mental tangguh, percaya diri, dan lain-lain,” katanya.
Kontributor: Berto Davids