Betun, Vox NTT – Pemilik nama lengkap Fransisco Febriandy Lopez lahir di Atambua 12 Februari 1993.
Ayahnya berasal dari Belu dan ibunya berasal dari TTU.
Pria yang akrab disapa Lopez ini adalah sosok pebisnis muda yang banyak meraih prestasi terpuji.
Alumnus SMA Surya Atambua ini telah berprestasi sejak duduk di bangku sekolah.
Pada masa kuliah, skripsinya tentang Indonesia Timur berhasil menjadi juara, baik di tingkat Universitas maupun tingkat nasional.
Bahkan skripsinya pernah dikirim ke Vietnam untuk diperlombakan.
Lahir dan dibesarkan di tengah keluarga yang sederhana membuat Lopez sejak kecil telah terbiasa hidup mandiri serta berjuang keras meraih impian.
Prinsip yang selalu ia pegang ialah “saya bukan pewaris, tetapi saya adalah seorang perintis”.
Prinsip inilah yang mendorong Lopez untuk kemudian langsung terjun ke dunia kerja usai menamatkan kuliahnya di jurusan managemen pemasaran di Surabaya.
Lopez kemudian diterima di salah satu Perusahaan Internasional di bidang keuangan dan asuransi, yakni AIA Finansial.
Di perusahaan ini Lopez berkarya selama hampir 9 tahun. Di tahun pertamanya, Lopez langsung meraih penghargaan sebagai yang terbaik di NTT.
Di 7 tahun berikutnya hingga tahun 2023 Lopez berhasil menyabet gelar internasional MDRT secara beruntun di perusahaan tersebut.
Tak hanya berprestasi di dunia kerja, Lopez kemudian mengepakan sayapnya di bidang bisnis dengan membuka beberapa usaha, yakni Dokter Mobil Kupang dan Xavier Marks Flobamora.
Bisnis ini adalah satu-satunya agen property legal di NTT dan juga Plus Studio.
Lopez juga aktif di berbagai organisasi dan dipercaya menduduki beberapa jabatan strategis di berbagai organisasi tersebut.
“Di bidang organisasi saya dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua Umum Kadin NTT Bidang Asosiasi dan juga Himpunan. Saya juga bergabung di Hipmi Kota Kupang dan dipercaya sebagai ketua bidang untuk UMKM, Koperasi, dan Start Up,” tuturnya kepada VoxNtt.com belum lama ini.
Selain di Kadin Lopez juga bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo.
Di organisasi Apindo Lopez juga dipercaya untuk menduduki jabatan strategis yakni sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Property.
Tak hanya itu, Ia juga aktif terlibat sebagai salah satu anggota Full Gospel Business Men’s Fellowship Internasional.
Di sini pun Lopez dipercaya menjadi koordinator salah satu Chapter.
Selama di organisasi, Lopes berperan aktif dalam beberapa hal yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Sebagai contoh, melalui Kadin NTT, pihaknya menyediakan program vokasi ke Jerman, bekerjasama dengan Habibie Institute Youth.
Melalui program ini pihaknya mengirim anak-anak NTT untuk bekerja di Jerman dengan gaji yang cukup menjanjikan.
Selain itu, ada pula program Markija untuk Magang Gratis di Eropa Timur.
Melalui program ini anak-anak NTT juga dikirim untuk magang dan digaji di Eropa Timur.
“Sebagai putra daerah Belu, melalui Kadin NTT kita berjuang untuk memberikan bantuan oksigen konsentrator bagi Rumah Sakit Umum Mgr. Gabriel Manek Atambua. Puji Tuhan bantuan tersebut telah diberikan,” ungkap Lopez.
Lopez juga sangat peduli pada pertumbuhan dan perkembangan para pedagang dan UMKM.
Dirinya berkomitmen membantu para pedagang dan UMKM untuk membuat NIB, PIRT, dan Sertifikasi halal secara gratis.
“Ini penting untuk UMKM sebab dengan adanya dokumen-dokumen ini UMKM bisa berproses untuk mendapatkan kredit KUR dari BANK. Jadi kita berusaha membantu untuk pengembangan usaha mereka,” katanya.
Lebih dari itu, Lopez peduli pada kaum Emak-emak. Secara khusus bagi Ibu-ibu atau Emak-emak, Lopez menyediakan wadah dimana para Ibu bisa mengumpulkan minyak gorang bekas untuk ditukar dengan minyak goreng baru atau juga bisa diuangkan.
Ini tentunya sangat membantu kaum Emak-emak.
Rupanya Lopez tak hanya berkarya di dunia usaha. Ia juga merupakan salah satu kader potensial Partai Nasdem NTT dan dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum bidang UMKM.
Di Partai Nasdem mereka memiliki organisasi sayap bernama garpu.
Garpu merupakan kepanjangan dari gerakan restorasi pedagang dan UMKM.
“Di organisasi ini saya dipercaya sebagai Ketua untuk wilayah NTT,” jelas Lopez.
Melalui jalan ini pula pihaknya telah menciptakan sebuah aplikasi khusus bagi UMKM di NTT dengan nama Lapak Dekra.
Melalui aplikasi ini UMKM di NTT dapat memasarkan produk-produk usaha mereka seperti kerajinan tangan, tenun, beras, kambing, sapi, dll.
Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi UMKM lokal NTT yang ingin berjualan secara online.
*Terpanggil Untuk Melayani Banyak Orang*
Lopez kemudian menjelaskan bahwa keterpanggilannya di dunia politik karena didorong oleh kondisi lingkungan keluarga yang memang cukup aktif di dunia politik.
Salah satu pamannya adalah mantan bupati Belu, yakni Joachim Lopez.
Rupanya lingkungan keluarga mendorongnya untuk melihat bahwa politik menjadi salah satu jalan bagi Lopez untuk bisa berdampak dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Berdampak dan menjadi berkat bagi banyak orang sebagaimana yang dimaksudkan oleh Lopez ialah bahwa dengan berpolitik dirinya ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat secara serius, sehingga berbagai kebijakan yang ada pada akhirnya bermuara pada kepentingan masyarakat.
Menurutnya, kalau menjadi pengusaha, misalnya memiliki karyawan sebanyak 50 atau 100 orang maka yang jelas hanya sanggup membantu mereka dengan gaji yang mereka terima.
Tetapi jika ingin membantu lebih dari itu, tentu harus butuh lebih banyak uang.
“Nah salah satu jalan yang dapat diambil ialah melalui politik, sehingga dana dari Pemerintah bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat,” pungkas Lopez.
Dengan tekad yang demikian, Lopez berani tampil sebagai sosok muda Calon Anggota DPRD Provinsi NTT dari dapil 7, yakni Belu, Malaka, dan TTU.
Ia merasa perlu untuk maju agar ada sosok muda yang mampu berjuang dan bersuara di tingkat DPRD Provinsi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Jika dilihat secara baik, kata Lopez, kita bisa temukan bahwa banyak teman-teman kaum muda yang maju sebagai calon DPRD Kabupaten.
Namun jarang sekali ada sosok muda yang berani untuk maju menjadi Wakil Rakyat di tingkat Provinsi.
“Untuk itulah saya ada, sebab jika di Kabupaten sudah ada sosok muda, maka di Provinsi pun perlu ada sosok muda,” jelas Lopez.
Lopez melihat bahwa peran anak muda ke depan tentunya sangat penting dalam pembangunan bangsa, terutama dalam menyambut bonus demografi di tahun 2030 yang akan datang.
Bonus demorafi ini merupakan kesempatan sekaligus juga merupakan tantangan bagi masyarakat.
Untuk itu peran anak muda harus disiapkan mulai dari sekarang, sebelum terlambat.
“Saya merasa bahwa saya sudah selesai dengan diri saya. Usaha saya juga berjalan baik dan tanpa politik pun kita bisa hidup. Jadi passion atau kepentigan kita di politik bukan untuk mencari kepentingan diri sendiri tetapi bagaimana menjadi saluran berkat dan berdampak bagi masyarakat luas,” tutup Lopez.
Sumber: Suara Rakyat Media
Penulis: Frido Umrisu Raebesi