Malang, Vox NTT- Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, puluhan anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komisariat Daerah III menggelar deklarasi Pemilu damai di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (12/12/2023).
Deklarasi ini merupakan komitmen PMKRI untuk mendukung terlaksananya Pemilu 2024 yang damai, aman dan kondusif.
Komisaris Daerah III PMKRI, Bonifasius Norung mengatakan, secara kelembagaan PMKRI berkomitmen untuk bersama-sama menjaga agar pemilu tahun 2024 berjalan dengan aman dan damai.
Perbedaan identitas dan pilihan politik menurut Bonifasius tidak boleh dipandang sebagai sebuah alasan untuk berkonflik dengan sesama anak bangsa. Namun, perbedaan mesti dilihat sebagai sebuah seni dalam berdemokrasi.
“Indonesia merupakan bangsa yang besar yang di dalamnya terdiri dari beragam identitas. Kita tidak menginginkan pemilu 2024 menjadi ajang untuk menciptakan konflik diantara beragam identitas yang ada,” ujar Bonifasius kepada VoxNtt.com, Rabu (13/12/2023).
Bonifasius juga mengatakan bahwa, PMKRI dengan segala sumber daya yang ada, semaksimal mungkin mewujudkan pemilu yang berkualitas, terlebih khusus di wilayah PMKRI region III.
Apalagi dengan kondisi Pemilu serentak yang berpotensi melahirkan banyak konflik sehingga membutuhkan peran semua pihak termasuk organisasi kemahasiswaan pemuda seperti PMKRI.
Bonifasius juga menekankan kepada seluruh kader PMKRI di regio III untuk aktif mengisi ruang-ruang publik, salah satunya dengan membangun narasi-narasi konstruktif melalui media.
“Ini juga sekaligus bentuk perlawanan terhadap narasi yang berbasis pada ujaran kebencian dan berita-berita hoaks yang berseliweran di ruang publik kita,” tutup Boni.
Berikut disajikan naskah deklarasi pemilu damai yang dibacakan oleh Komisaris Daerah III PMKRI dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.
“PMKRI Komisariat Daerah III, mendukung suksesnya Pemilu serentak 2024, siap menyukseskan Pemilu yang damai dan kondusif dalam penyelenggaran Pemilu 2024, serta menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak terprovokasi berita hoaks dan ujaran kebencian”.
Setelah pembacaan naskah deklarasi pemilu damai ini, dilanjutkan dengan penandatangan naskah pemilu damai oleh seluruh peserta yang hadir.
Penulis: Leo Jehatu