Waingapu, Vox NTT- Anak-anak muda Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT mengirimkan bingkisan khusus untuk putra tunggal calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam.
Putra Ganjar yang berusia 22 tahun ini dikirim selembar kain tenun berwarna putih dengan motif di bagian pinggir, bertulisakan berbagai harapan anak-anak muda Sumba Timur untuk disampaikan kepada sang ayah Ganjar Pranowo.
“Teman-teman di Sumba Timur menitipkan sehelai kain tenun yang oleh mereka disebut sebagai Tenun Harapan. Di kain ini, teman-teman tadi menuliskan harapan dan bagaimana Indonesia ke depan di mata mereka,” ujar Alam Ganjar usai berdiskusi dengan ratusan anak muda dan pegiat usaha kreatif Sumba Timur di Local Three Cafe & Eatery yang beralamat di Jl. El Tari, Matawai, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu (7/2/2024).
Ia mengatakan, hadiah kain tersebut untuk disampaikan kepada ayahnya Ganjar Pranowo.
“Mereka meminta agar Tenun Harapan ini disampaikan kepada ayah. nanti pasti akan saya sampaikan karena bukan hanya merupakan aspirasi dan masukan, tetapi juga dukungan moral bagi jalan yang sedang ditempuh ayah saya sekarang di Pemilihan Presiden tahun ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan diskusi tersebut, Alam Pranowo juga menerima hadiah jaket tenun Sumba buatan anak muda setempat. Jaket tersebut dipakaikan oleh pengusaha muda NTT Stevano Rizki Adranacus.
“Perpaduan kain tenun dengan desain jaket modern yang sekarang sedang menjadi tren ini menunjukkan betapa anak muda punya kreativitas dan daya cipta luar biasa. Jaket ini juga sebagai simbol bahwa Mas Alam sudah diterima sebagai bagian dari masyarakat Sumba,” tutur Stevano.
Dalam kunjungannya ke Sumba Timur, Alam Pranowo juga sempat mendatangi serta menerima sambutan adat di Makam Raja Prailiu.
Di kampung adat tersebut, Alam Pranowo diajari cara menenun kain Sumba dengan dipandu oleh mama-mama penenun. Ia juga disuguhi indah dan eksotisnya pemandangan alam Sumba di Bukit Tenau.
Alam Pranowo sendiri mengaku bersyukur dengan sambutan yang diterimanya dari anak muda dan masyarakat Sumba Timur.
Baginya, hal ini menjadi sinyal bahwa seluruh kerja keras yang dilakukan sang ayah diterima dengan baik.
“Saya agak kaget juga dengan hangatnya sambutan teman-teman dan masyarakat Sumba Timur. Paling tidak, ini menjadi penyemangat bagi kami bahwa seluruh kerja keras dan upaya yang ditempuh ayah nyatanya sampai ke hati masyarakat,” katanya.
Penulis: Ronis Natom